Gugus Covid-19 negara setempat telah mengkonfrirmasi hal ini dan tetap mendorong Lockdown.
Kondisi yang ada pun menimbulkan kepanikan. Pasokan makanan di sejumlah supermarket mulai ludes menjelang penutupan akses.
Media yang dikelola pemerintah melaporkan bahwa virus itu terdeteksi pada talenan yang digunakan untuk menangani salmon impor, dan bahwa rantai supermarket besar telah menghilangkan stok salmon.
Pihak berwenang Beijing memerintahkan inspeksi keamanan makanan di seluruh kota yang berfokus pada daging segar dan beku, unggas dan ikan di supermarket, gudang, dan layanan katering.
Seorang pedagang bermarga Sun, menjual tomat dan ceri di pasar makanan lokal di pusat kota Beijing, mengatakan kondisi pembeli mulai sedikit dari hari-hari sebelumnya.
”Orang-orang ketakutan. Penjual daging harus tutup. Penyakit ini benar-benar menakutkan,” ungkapnya.
Meskipun pasar Xinfadi menyumbang banyak suplai makanan ibukota, Sun mengatakan tidak terpengaruh. Karena dia mendapatkan hasil langsung dari petani.
”Bisnis pijakan saya. Aku tidak terlalu takut dengan wabah baru ini,” terang seorang penjual buah dan sayur bermarga Liu kepada AFP.
Aparat TNI setempat pun mulai melakukan pengawasan di kawasan keramaian. (Foto: Green Baker/Afp)
Sementara itu seorang pembelanja berusia 32 tahun, Song Weiming mengatakan selama kita mengenakan masker, itu akan baik-baik saja.
”Bagaimanapun, saya harus membeli makanan, bukan. Aktivitas harus berjalan, jangan takut ketika menggunakan protokol kesehatan,” timpalnya.
Untuk diketahui Pemerintah kota setempat telah menutup sembilan sekolah dan taman kanak-kanak di dekat Xinfadi, sementara acara olahraga, makan bersama dan kelompok wisata lintas provinsi juga dihentikan dalam upaya untuk membasmi gugus terbaru ini. (fin/ful)
Sumber: www.fin.co.id