iklan Helmi Susanti, memegang bingkai berisikan sandal jepit yang merupakan mahar pernikahannya dengan Iwan Firman Wahyudi.
Helmi Susanti, memegang bingkai berisikan sandal jepit yang merupakan mahar pernikahannya dengan Iwan Firman Wahyudi. (Dedi/Lombok Post )

"Kami ingin, punya anak. Cuma dua orang saja,” kata keduanya sembari tersenyum dan memegang bingkai yang berisikan sepasang sandal jepit.

Sambil meneguk segelas kopi yang disuguhkan istrinya, Yudi menargetkan, ingin mendapatkan pendapatan puluhan juta per bulan dari YouTube. Dengan begitu, dia bisa memperbaiki rumah, membeli aset sekaligus membahagiakan istrinya. Bagi Yudi, istrinya istimewa. Selain berparas cantik dan manis, istrinya peduli. "Sebagai orang tuanya, saya berdoa. Semoga istrinya ini, istri seumur hidup. Hanya maut yang memisahkan,” kata Amaq Saidun, bapak dari Yudi.

Yudi merupakan bungsu dari tiga bersaudara. Secara ekonomi, Yudi terbilang berhasil dibandingkan saudaranya. Kemampuannya membuat video diperoleh dari SMK Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Alhasanain Desa Beraim. Jurusan yang diambil terkait dengan rekayasa perangkat lunak atau software engineering.

Yudi dikenal memiliki grup YouTuber di Lombok Tengah, NTB. Setiap bulan mereka kumpul-kumpul, berbagi cerita dan ilmu. "Saya juga berdoa ini (pernikahan) yang terakhir," kata pria yang kini sudah tiga kali melangsungkan pernikahan.

Hal yang sama disampaikan Helmi, perempuan lima bersaudara tersebut. Dia mengatakan, pengalaman suram masa lalu, menjadi pelajaran berharga. "Jangan sampai terulang kembali," tutur Helmi.

Bagi Helmi, kunci menjaga keutuhan rumah tangga yaitu, saling mengalah, saling percaya dan saling melengkapi. Kekurangan yang dimiliki suami, kelebihan yang ada pada istri. Sebaliknya, kekurangan yang dimiliki istri, kelebihan yang ada pada suami.


Berita Terkait