iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI-Debat publik perdana antar Calon Gubernur Jambi dalam kontestasi politik Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jambi 2020 akan digelar malam ini (24/10).

Dalam debat perdana, kandidat calon gubernur akan menyampaikan visi misinya kepada seluruh masyarakat yang temanya sendiri mengenai potensi dan menyelesaikan persoalan daerah.

Debat publik antar calon Gubernur Jambi ini diharapkan tidak hanya menjadi formalitas atau menggugurkan kewajiban semata dalam tahapan kampanye, tapi ada ide-ide pembangunan yang akan dikerjakan jika terpilih pada saat disajikan kepada masyarakat pada kesempatan tersebut.

BACA JUGA: Hadapi Debat Kandidat Malam ini, CE-Ratu Bilang Begini

Pilkada yang digelar ditengah pandemi Covid-19 ini, tentunya memiliki tantangan yang cukup berat. Desain debat publik terbuka antar Paslon pun diharapkan harus dibuat mampu mengelaborasi gagasan, program, dan kapasitas calon secara maksimal.

Program untuk penanganan pandemi virus korona (covid-19) harus menjadi nilai jual dalam kondisi saat ini. Hal ini karena salah satu materi debat publik kali ini merupakan strategi penanganan Covid-19 di Provinsi Jambi oleh masing-masing Paslon.

BACA JUGA: Debat Kandidat Malam ini, FU-Syafril Sebut Tak Ada Persiapan Khusus

Sebagaimana diketahui, kontestasi politik paling bergensi di Provinsi Jambi kali ini, diikuti oleh tiga pasangan calon yakni pasangan Cek Endra-Ratu Munawaroh dengan visi misi terwujudnya Jambi CERAH 2024, kemudian pasangan petahana Fachrori Umar-Syafril Nursal dengan visi misi Jambi BERKAH 2024 dan pasangan Haris-Abdullah Sani dengan visi misi Jambi MANTAP 2024.

Pengamat Politik Jambi, Citra Darminto, mengatakan, bahwa desain debat publik terbuka antar Paslon harus dibuat mampu mengelaborasi gagasan, program dan kapasitas calon secara maksimal.

"Jangan sampai debat publik hanya monoton atau sekadar formalitas saja bagi pasangan calon dalam tahapan kampanye Pilkada 2020," katanya kepada harian ini.

Menurutnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi sebagai penyelenggara juga dapat mengemas acara debat publik antar Paslon secara interaktif dan menarik.

"Jangan sampai debat Paslon hanya digelar hanya sebagai kewajiban untuk memenuhi tahapan Pilkada di tengah pandemi Covid-19 saat ini," jelasnya.

BACA JUGA: Debat Kandidat Malam ini, Musri Nauli: Haris-Sani Tahu Apa yang Dibutuhkan Masyarakat

Dirinya berharap, para Paslon yang akan bertarung dalam pesta demokrasi lima tahunan ini mampu memanfaatkan debat publik ini sebagai salah satu panggung untuk menarik simpati masyarakat untuk memperoleh suara.

"Harapan Saya, debat publik harus dimaksimalkan untuk menarik partisipasi pemilih maupun paslon untuk mendulang dukungan nantinya," tuturnya.

Pengamat Politik Jambi lainnya, Muhammad Farisi, mengatakan, membangun daerah pasti butuh fulus, jadi supaya visi misi idak muluk-muluk, Dirinya berharap Paslon saat memamparkan visi misi berangkat dari postur anggaran daerah (APBD).

"Berapa kekuatan APBD kita, berapa PAD sumber utamanya dari sektor apa dan bagaimana meningkatkannya dan berapa dana transver dari pusat," katanya.

Dijelaskannya, berapa belanja langsung dan belanja tidak langsung yang akan digunakan nantinya, baru kliatan besaran uang yang dpt digunakan untuk membangun selama 1 tahun.

"Dan tentu besaran uang tersebut mesti fokus digunakan untuk penanganan covid dan pemulihan ekonomi," tegasnya.

Jadi, kata Farisi, para Paslon harus jujur dan transparan serta terukur dalam membuat program pembangunan. "Jangan menjanjikan membangun jembatan ditempat yang tidak ada sungainya," tukasnya. (wan)


Berita Terkait



add images