iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ,Tb Haeru Rahayu mengatakan, bahwa udang sebagai salah satu komoditas utama pendukung kebijakan pengembangan perikanan budidaya untuk ekspor, yang didukung riset kelautan dan perikanan, memerlukan kebijakan budidaya udang yang mendukung keseimbangan antara kepentingan ekonomi maupun ekologi.

“Dari sisi ekonomi, KKP telah menyiapkan strategi peningkatan produksi budidaya udang hingga mencapai 2 juta ton pada tahun 2024 diantaranya dengan skema konsep revitalisasi tambak tradisional seperti yang saat ini diterapkan di beberapa Kabupaten meliputi Aceh Timur, Lampung Selatan, Sukamara, Buol dan Cianjur,” kata Tebe, Sabtu (9/10/2021).

Strategi berikutnya, kata Tebe, ialah melalui skema konsep modelling tambak udang modern. Selain produktivitas yang lebih tinggi serta melalui mekanisasi dan digitalisasi.

“Konsep ini juga mengintegrasikan sektor hulu untuk ketersediaan benur dan pakan dengan sektor hilir untuk proses pasca panen dengan ketersediaan gudang beku, pabrik es, serta peralatan pengolahan,” ujarnya.

Terkait pembangunan kampung budidaya tawar, payau dan laut berbasis komoditas unggulan dan komoditas kearifan lokal, KKP juga telah membuat model percontohan kampung budidaya melalui rehabilitasi kolam, mesin pakan mandiri, unit pakan mandiri skala medium dan bantuan alat berat seperti excavator.

“Dengan model percontohan tersebut, yang didukung pengembangan usaha melalui kegiatan asuransi budidaya dan sertifikasi lahan serta penerapan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) yang stabil dan berkelanjutan, produktivitas tiap komoditas diharapkan mampu meningkat di setiap kampung budidaya,” pungkasnya. (der/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images