iklan Ilustrasi truk batu bara
Ilustrasi truk batu bara (DOK/JU)

JAMBIUPDATE.CO, SAROLANGUN-Rendahnya upah pengangkutan batu bara dari Perusahaan Tambang Batubara PT. Caritas Energi Indonesia (CEI) yang berada di Kelurahan Gunung Kembang, Kecamatan Sarolangun, sangat dikeluhkan oleh para supir truk batubara, terutama warga sekitar Tanjung rambai, Kelurahan Gunung Kembang, yang melakukan kerjasama dengan pihak perusahaan.

Diketahui, para supir truk meminta agar pihak perusahaan PT. CEI untuk menaikkan ongkos batubara dari sebelumnya Rp.190.000 perton menjadi Rp 280.000,- per ton untuk rute Sarolangun-Jambi ditambah uang pijak gas sebesar Rp. 1 juta.

Mereka juga meminta menaikkan ongkos Sarolangun-Bengkulu menjadi Rp.380.000/Ton dari sebelumnya hanya Rp. 275.000/ton. Serta mereka meminta agar mekanisme kerja tambang agar dapat lebih efisien, terbuka dan dapat menguntungkan seluruh supir truk Kelurahan Gunung Kembang.

‘’Kalau memang mau sepakat dibuat perjanjian, kalau batubara turun, nantinya ongkos juga akan turun dan ketika batubara naik akan jadi pertimbangan," ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Supir Truk Batubara Tanjung Rambai, Wawan Susanto mengatakan, bahwa mereka tidak ada niat selain dari pada meminta kenaikan ongkos angkutan dari Rp 190.000 per ton, menjadi Rp 280.000 per ton dan pijak gas Rp 1.000.000.

‘’Kalau di tempat lain sudah Rp 295.000 per ton sementara pijak gas Rp 1.350.000,” kata Wawan.

Pihaknya juga meminta agar pihak perusahaan PT Caritas dapat meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat lingkungan sekitar.

‘’Kemudian kami juga mengeluhkan adanya kegiatan pungli dari titik desa Rangkiling Kecamatan Mandiangin hingga sampai ke pelabuhan yang dilakukan oleh warga, kalau minta Rp 100 ribu atau lebih kami tidak mau ngasih pak,” katanya.

Kepala Bagian (Kabag) Kesbangpol Sarolangun, Hudri mengatakan, bahwa memang apa yang menjadi keluhan dari para supir truk batubara ini harus dapat diatasi secara bersama, sehingga ke depan tidak menimbulkan konflik baru di tengah masyarakat.

‘’Pada prinsipnya kita tidak mau adanya gangguan diluar dugaan kita. Kita minta pihak perusahaan cepat tanggap terkait aspirasi para supir batu bara ini, terutama supir yang berada disekitar tambang,” katanya.

Disisi lainnya, Perwakilan PT CEI Setio Nugroho mengatakan, bahwa dirinya tidak bisa mengambil keputusan terkait aspirasi dari para supir truk batubara tersebut, namun ia mengaku akan berusaha untuk menyampaikan kepada pihak pimpinan serta managemen PT CEI.

”Apa yang menjadi permintaan para supir batu bara akan kita sampaikan kepada pimpinan, nanti akan kita usahakan. Saya hanya bagi informasi saja, satu minggu kedepan mudah-mudahan sudah ada keputusan," pungkasnya.

(hnd)


Berita Terkait