Dari rapat itu,, akan dilakukan penggiliran angkutan yang akan beroperasi dan melewati jalan umum. Dimana, 4.000-an angkutan berjalan tidak berbarengan dengan angkutan lainnya. Teknisnya, akan dicoba dari tambang masuk ke kantong parkir dan ketentuan diatur jam jalan hingga bongkar muat dengan catatan semua supir disiplin tak ugal-ugalan, ngebut saling berpacu untuk bongkar muat.
“Hari ini 4000 jalan, balik dulu baru besok yang 4.000 lagi giliran jalan,” katanya.
Untuk mendapatkan keputusan konkrit, Gubernur Jambi kembali meminta agar pihak terkait bisa duduk bersama. Yakni Dinas Perhubungan, kepolisian, asosiasi tambang, pelabuhan, dan dari angkutan batu bara itu sendiri.
“Kami minta duduk bersama, dalam tiga hari ini sudah ada kesepakatan. Tidak mungkin sekali jalan 9.300 itu. Meskipun pelabuhan bisa menampung, tapi jalan kita tidak bisa menampung,” katanya.
Pria yang bergelar adat Datuk Mangkubumi Setio Alam ini mengatakan, aka ada uji coba rekayasa lalu lintas dengan metode tersebut. Akan dilihat berapa lama perjalanan angkutan itu, dari mulut tambang, masuk ke kantong parker, lalu mulai kembali berjalan ke pelabuhan hingga bongkar muatan.