JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Pekerjaan pembangunan jalan khusus batu bara harusnya bekerja cepat untuk mengejar target rampung pada akhir 2023 ini.
Namun terdapat persoalan yang dialami konsorsium jalan khusus PT. Sinar Agung Sukses (SAS) bisa menghambat target Pemerintah Provinsi Jambi itu.
Lahan Stockpile (TUKS) SAS masih diblokir Pemerintah Kota Jambi karena tak sesuai peruntukan lahan (RTRW).
Hal itu perlu diatasi dan pihak konsorsium tak boleh tinggal diam serta harus transparan.
Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jambi Abun Yani meminta jalan khusus seharusnya tepat waktu selesai sesuai yang direncanakan Pemprov Jambi.
Agar masyarakat tak merasa dibohongi oleh janji pemerintah.
“Jangan jalan di tempat, kalau dari pantauan yang ada saat ini tentu tak akan selesai jalan khusus ini pada 2023 karena tak ada sosialisasi, progres ganti rugi dan lainnya,” sebut Abun kepada Jambi Ekspres (28/8).
Jika tetap tak bergerak dan tak ada sosialisasi seperti saat ini sangat tidak mungkin angkutan batu bara bisa lewat di jalan tersendiri (jalan khusus) pada 2024. “Kalau rasanya tak bisa tercapai target selesai jalan khusus, maka sebaiknya dihentikan saja angkutan batu bara yang lewat di jalan nasional dan Provinsi saat ini, karena anggaran untuk jalan di tahun 2024 akan sangat minim,” ungkap Politisi Gerindra ini.
Apalagi, pihak DPRD tak mendapat laporan tahapan jalan khusus ini. Karena pihak investor hanya melaporkan ke Pemprov. “Kita tak mengetahui sebenarnya yang terjadi saat ini, hanya laporan masyarakat yang mengadu terkait belum adanya sosialisasi dan lainnya,” akunya.
Terpisah, Gubernur Jambi Al Haris saat ditanya Jambi Ekspres apakah permasalahan Stockpile batu bara PT. SAS akan mengganggu target penyelesaian jalan khusus batu bara ? Gubernur menyatakan akan melakukan kajian terlebih dahulu.
“Akan kita lihat dulu, saya belum mengkaji kita lihat dulu apa stockpilenya sah atau tidak (terlebih dahulu, red),” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian dan SDA Setda Provinsi Jambi Johansyah juga belum memastikan apakah jalan khusus batu bara akan terganggu karena ulah belum selesainya masalah lahan Stockpile PT. SAS. “Akan kita bahas dalam rapat tim khusus,” katanya.
Sebelumnya pada Juli lalu, Johansyah yang juga Pelaksana Harian (Plh) Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Jambi (Asisten II) Johansyah menyebut, jalan yang sedang dilakukan land clearing (pembukaan lahan) di Mendalo merupakan jalan Khusus yang dibangun oleh PT. Sinar Agung Sukses (SAS). “Sedang dibuka jalur sekitar 20 Kilometer menuju JT atau pelabuhan Mendalo Laut atau dibelakang BWSS (Balai Sungai),” ujarnya Kepada Jambi Ekspres.