JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Operasi Pekat (penyakit masyarakat) Siginjai Polda Jambi masih terus berlangsung. Dalam hal ini, Polda Jambi juga masih terus merazia sejumlah tempat seperti hotel melati, kos-kosan, dan lainnya yang berada di Kota Jambi.
Pada Senin (20/11) malam, sebanyak 4 pasangan yang bukan suami istri terjaring razia pekat Polda Jambi, di Hotel Take Guest House kawasan Jelutung, Kota Jambi.
Saat tiba di lokasi, Tim Gabungan Polda Jambi menunjukkan surat kepada resepsionis hotel bahwa adanya kegiatan razia pekat. Resepsionis itupun menunjukkan bahwa terdapat 16 kamar di hotel tersebut yang ada pengunjungnya.
Setelah itu petugas gabungan Polda Jambi mengecek satu persatu kamar yang ada pengunjungnya tersebut dan mendapati 4 pasangan bukan suami istri.
Pada kamar pasangan bukan suami istri yang pertama terjaring razia pekat, mereka tengah asik tidur berduaan mengenakan baju dan celana pendek.
Sang pria mengaku bahwa wanita yang bersamanya tersebut bukan pacarnya, melainkan teman dari pacar sang pria.
Petugas Tim Gabungan Polda Jambi juga mendapati pasangan bukan suami istri yang tengah tertidur dalam keadaan gelap karena lampu dimatikan.
Saat diperiksa petugas, kamar tersebut terdapat alat kontrasepsi atau kondom dalam keadaan terbungkus di kotak besar. Lalu, petugas mengamankan pasangan bukan suami istri itu beserta barang buktinya.
Pada kamar ketiga, pasangan bukan suami istri yang terjaring razia pekat ini mengaku telah menikah siri.
Namun, pasangan itu hanya melihatkan kepada petugas gabungan Polda Jambi secarik kertas yang ditandatangani oleh Ketua RT.
Sedangkan, pasangan bukan suami istri terakhir yang terjaring razia pekat ini kamarnya tercium aroma bau tak sedap dan berantakan.
Kemudian, keempat pasangan bukan suami istri yang terjaring razia dibawa ke Mapolda Jambi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jambi, melalui Kanit PPA, AKP Suhartono mengatakan, razia pekat kali ini pihaknya menyasar kos-kosan dan hotel.
"Di salah satu hotel kita mendapati 4 pasangan bukan suami istri," ujarnya, Selasa (21/11).
Untuk selanjutnya, pasangan bukan suami istri tersebut diminta untuk membuat pernyataan dan dipanggil pihak keluarganya untuk dilakukan pembinaan. (raf)
