iklan
Di pusat badan PBB di Khan Younis, orang-orang menunggu gas untuk memasak. Persediaan mulai habis beberapa minggu yang lalu dan banyak orang memasak makanan di atas api terbuka yang berbahan bakar kayu sisa yang diambil dari lokasi bom.

Mohammed Ghandour telah menunggu selama lima jam untuk mengisi tabung logam silindernya, setelah bangun subuh di sekolah tempat dia dan keluarganya berlindung dan melakukan perjalanan jauh ke depo, namun masih terlambat. “Saya sekarang pulang tanpa bensin,” katanya.

Namun, di persimpangan Rafah dengan Mesir, truk-truk terlihat pada Sabtu pagi bergerak perlahan melintasi perbatasan dan menuju Gaza membawa pasokan segar. (*)


Sumber: tempo.co

Berita Terkait



add images