JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menegaskan program makan siang dan susu gratis bagi anak sekolah serta penambahan gizi bagi balita dan ibu hamil tidak akan mengganggu program Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), KIP Kuliah, BPJS dan Program Keluarga Harapan (PKH).
Hal itu dikatakan Nusron membantah isu yang berkembang tentang pengalihan anggaran program-program unggulan pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu ke program makan siang dan susu gratis, sehingga Nusron memastikan program-program pro rakyat Presiden Jokowi itu tetap dilanjutkan jika pasangan Prabowo – Gibran terpilih menjadi presiden dan wakil presiden.
“Ada tafsir dan analisis yang berkembang bahwa program KIS, KIP, BPJS, dan PKH akan dialihkan ke program makan siang gratis. Itu tidak benar. Semua program yang memberi manfaat bagi masyarakat tersebut akan tetap dilanjutkan. Bahkan sekarang ditambahkan dengan program makan siang dan susu gratis, serta gizi untuk ibu hamil dan anak," ujar Nusron dalam keterangannya dikutip, Minggu (3/12/2023).
Nusron menjelaskan, program makan siang gratis dan gizi untuk ibu hamil dan anak memiliki tiga komponen fungsi yang mencakup fungsi pendidikan, perlindungan sosial, dan kesehatan.
“Dengan adanya tiga komponen tersebut, salah satu opsi penganggarannya adalah melalui anggaran tiga fungsi tersebut. Bisa dengan menambahkan anggaran melalui komponen tersebut, jadi bukan pengalihan," tegas Nusron.
Politisi Golkar itu mengatakan terkait sumber anggaran program capres cawapres nomor urut 2 itu, Nusron menyampaikan nantinya akan disalurkan lewat fungsi masing-masing komponen.
Dia mencontohkan kegiatan bantuan sosial sebagai penerima PKH, maka anggaran PKH akan ditambahkan.
"Karena terkait dengan ibu hamil, maka anggaran kesehatan akan ditambahkan," ungkap Nusron.
Selain itu, Nusron juga menjelaskan penambahan anggaran tersebut akan dilakukan secara bertahap.
"Jadi tidak serta merta Prabowo-Gibran menang di 2024 maka pada 2025 akan dianggarkan Rp 400 triliun. Ini akan dilaksanakan secara bertahap lewat skala prioritas. Perkiraan kita baru 2029 kita bisa mencapai target, yaitu 82 juta lebih masyarakat akan mendapatkan manfaat," ucap Nusron.
Lebih lanjut, Nusron menegaskan pihaknya akan melanjutkan program-program yang sudah berhasil dijalan pemerintahan sebelumnya.