iklan
“Ada pengeboman, perusakan, selebaran yang dijatuhkan, ancaman dan panggilan telepon untuk mengungsi dan meninggalkan Khan Yunis, tapi harus pergi ke mana?” tanya Khamis Al-Dalu.

Lebih dari 80 persen warga Gaza adalah pengungsi atau keturunan pengungsi yang diusir atau meninggalkan tanah mereka ketika Israel didirikan pada 1948.

“Demi Tuhan, kamu ingin kami pergi ke mana?” Lanjut Dalu, amarahnya membara. “Kami meninggalkan Khan Yunis dan sekarang kami berada di tenda-tenda di Rafah, tanpa atap, tanpa dinding.”

Kota Rafah berjarak sekitar 13 kilometer dari Khan Younis, yang sedang diserang dengan sengit. Letaknya di perbatasan dengan Mesir, dan Penyeberangan Rafah adalah satu-satunya titik persimpangan antara Mesir dan Jalur Gaza.

Laporan PBB yang dikeluarkan pada Rabu mengatakan bahwa meskipun sejumlah bantuan telah masuk ke Gaza dari Mesir melalui penyeberangan tersebut, pendistribusiannya oleh PBB terhambat oleh kekurangan truk dan karena staf tidak dapat melapor ke Rafah karena meningkatnya permusuhan sejak gencatan senjata runtuh minggu lalu. (*)


Sumber: tempo.co

Berita Terkait



add images