JAMBIUPDATE.CO, - Israel menggempur Gaza pada Sabtu 13 Januari 2024 ketika wilayah Palestina menderita dalam situasi kemanusiaan yang mengerikan dan bergulat dengan pemadaman telekomunikasi pada hari ke-99 perang.
Kekhawatiran akan meluasnya konflik semakin meningkat setelah pasukan Amerika dan Inggris menyerang kelompok Houthi yang pro-Hamas di Yaman menyusul serangan terhadap kapal-kapal Laut Merah, dan serangan udara baru Amerika dikonfirmasi pada Sabtu.
Para saksi melaporkan pemboman Israel di Gaza pada Sabtu dini hari, dan seorang jurnalis AFP mengatakan pada Jumat bahwa serangan dan penembakan telah menghantam daerah antara Kota Khan Yunis dan Rafah di selatan Gaza, yang dipenuhi oleh orang-orang yang melarikan diri dari utara.
Semua layanan internet dan telekomunikasi di Gaza terputus pada Jumat akibat pengeboman Israel, kata operator utama Paltel. “Gaza kembali gelap,” katanya dalam sebuah postingan di platform media sosial X.
Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan bahwa gangguan tersebut meningkatkan tantangan dalam “menjangkau mereka yang terluka dan terluka dengan segera.”
Bombardir Israel yang tiada henti di Gaza telah menewaskan sedikitnya 23.708 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut angka terbaru dari Kementerian Kesehatan pada Jumat.
Perang dimulai ketika Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober, yang mengakibatkan sekitar 1.140 kematian di Israel, separuhnya warga sipil, menurut angka resmi. Kelompok Hamas juga menyandera sekitar 250 orang.