iklan Mobil tangki milik PT Elnusa Petrofin terperosok di jalan berlumpur saat hendak mendistribusikan BBM di kawasan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjab Timur. 
Mobil tangki milik PT Elnusa Petrofin terperosok di jalan berlumpur saat hendak mendistribusikan BBM di kawasan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjab Timur. 

Lain lagi cerita Armin Chandra (53), rekan Yunaldi sesama AMT. Ia mengisahkan pengalamannya melakukan distribusi BBM ke daerah Sungai Bahar. Sebuah daerah ex transmigrasi yang berada di Kabupaten Muaro Jambi.

Daerah ini, saat ini menjadi salah satu sentra perkebunan kelapa sawit terbesar di Provinsi Jambi. Ekonomi masyarakatnya terjaga, meski harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit masih fluktuatif.

‘’Kalau di daerah Sungai Bahar, masih ada tiga daerah yang medannya berat. Jalannya masih parah, berupa kerikil bercampur tanah yang becek kalau musim hujan tiba,’’ katanya.

Daerah-daerah itu, yakni Unit 7, Unit 9 dan Unit 22. Sedikitnya terdapat 3 pertashop di kawasan ini. 

‘’Kalau jarak tempuh, sekitar 3-4 jam. Kalau hujan, bisa lebih lama. Mobil sawit juga banyak yang lewat,’’ katanya.

Armin Chandra yang sudah 29 tahun bekerja di Elnusa Petrofin, menyebut, kalau sudah kondisi hujan, ia harus ekstra hati-hati melintas di kawasan tersebut. Apa lagi, jalan ini juga menjadi urat nadi masyarakat setempat untuk mengangkut hasil pertanian dan perkebunan mereka, seperta kelapa sawit.

‘’Dalam kondisi medan berat sekalipun, kita tetap jalan,’’ sebutnya.

Menurutnya, untuk pertashop yang posisinya di daerah-daerah pelosok yang biasa ia antar bersama Yunaldi, kendala utama memang fasilitas jalan yang masih kurang memadai.

‘’Seperti di Sungai Bahar ini, kan daerah sawit. Tapi masih ada titik-titik jalan yang rusak parah,’’ ujarnya.

Meski kondisi medan berat, Armin merasa bersyukur, selama ia bekerja sebagai AMT bersama Yunaldi, tak pernah mengalami insiden di lapangan, entah itu pemalakan-pemalakan atau insiden lainnya.

‘’Ini yang patut kita syukuri. Alhamdulillah, kendala hanya itu saja (jalan rusak, red),’’ pungkasnya.

Dihubungi terpisah, Manager Corporate Communication & Relations PT Elnusa Petrofin, Putiarsa Bagus Wibowo, menjelaskan, pemeriksaan rutin atau inspeksi bersama terhadap AMT dan mobil tangki (MT) dalam rangka meminimalisir resiko terjadinya kecelakaan lalu lintas.

‘’Untuk AMT, kita lakukan cek kesehatan sebelum berangkat. Sementara untuk kendaraan, kita rutin melakukan pemeriksaan, seperti ban, sistem rem, APAR, GPS dan juga CCTV di MT tersebut,’’ jelasnya.

Elnusa Petrofin, sebutnya, sangat disiplin terkait hal tersebut demi lancarnya distribusi BBM kepada masyarakat.

‘’SOP yang kita terapkan memang seperti itu,’’ tegasnya.

Tambahnya, rute-rute yang memiliki resiko tinggi kecelakaan, macet, jalan rusak sudah diinformasikan dan sudah ada dalam system Journey Risk Management (JRM).

‘’Manfaatnya apa buat AMT? Manfaatnya mereka jadi mengetahui rute-rute yang berbahaya, seperti jalan menanjak, turunan dan lainnya, sehingga AMT menjadi lebih awas terhadap rute yang mereka lalui tersebut,’’ jelasnya.

Menurut Arsa (Sapaan akrab Putiarsa, red), mengenai adanya MT yang mengalami kendala di jalan, sudah ada kebijakan yang disetujui oleh PT Pertamina Patra Niaga terkait penggunaan MT Support Carter milik transportir yang telah resmi terdaftar sebagai vendor di lingkungan Pertamina Patra Niaga maupun PT Elnusa Petrofin (EPN). 

MT Support Carter ini akan difungsikan untuk mendukung kelancaran distribusi, khususnya dalam kondisi darurat atau gangguan operasional seperti kemacetan parah, jalan terputus, atau kerusakan akibat faktor lingkungan.

‘’Pelaksanaan distribusi oleh armada MT Support Carter dilakukan berdasarkan koordinasi dan persetujuan EPN (baca Elnusa Petrofin, red), dengan skema pembayaran jasa angkut yang akan ditanggung oleh EPN sesuai ketentuan yang berlaku. Artinya, meski ada kendali pada kendaraan kita, BBM tetap sampai di masyarakat,’’ jelasnya.

Lantas, bagaimana dengan pola kerja para AMT yang memakai sistem 2 hari kerja 1 hari libur, jika mereka mengalami macet di jalan, dan hari liburnya terpakai, apa kebijakan dari Elnusa Petrofin? Menurut Arsa, nanti waktunya diganti. 

‘’Diganti, ada regulasinya di EPN kalau masalah tersebut. Mereka yang baru saja pulang juga tidak boleh langsung kerja,’’ jawabnya.

Lantas, berapa jumlah AMT yang dimiliki oleh Elnusa Petrofin Jambi? Berdasarkan data yang diperoleh, AMT Elnusa Petrofin di Jambi berjumlah 338 orang AMT. Terdiri dari AMT I sebanyak 257 orang dan AMT II sebanyak 81 orang. Mereka melayani 98 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Provinsi Jambi.


Berita Terkait



add images