iklan Aksi demonstrasi di kantor gubernur menolak rencana kenaikan harga BBM. (Foto: Aldi Saputra)
Aksi demonstrasi di kantor gubernur menolak rencana kenaikan harga BBM. (Foto: Aldi Saputra)
Sejumlah orang yang mengaku berasal dari Aliansi Mahasiswa Pemuda dan Rakyat (Ampera) Jambi menggelar aksi demonstrasi menolak rencana pemerintah pusat menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di halaman gedung DPDR Prov Jambi dan dilanjutkan di depan kantor gubernur, Senin (10/6).
 
Para pendemo mempertanyakan subsidi BBM dan minta pemerintah pusat agar jujur dan transparan tentang biaya produksi per liter BBM. Sebab, ada tidaknya subsidi ditentukan oleh berapa biaya produksi dan harga jual di pasar. Jika biaya produksi lebih tinggi daripada harga jual, berarti subsidi BBM memang ada. Begitu juga sebaliknya .
 
Disebutkan, masalah yang dihadapi saat ini adalah  pemerintah pusat tidak mau jujur membeberkan berapa biaya produksi BBM. ‘’Coba lihat berita di TV dan koran, rakyat hidup menderita dalam kemiskinan. Orang tua memberi makan anaknya dengan tanah karena tidak mampu membeli beras. Busung lapar terjadi di mana-mana,’’ teriak pendemo. 
 
Di sisi lain, para pejabat hidup di biayai dari pajak rakyat, hura-hura dan bermewah-mewahan. Sementara, rakyat yang menyisihkan uangnya untuk gaji mereka, ternyata hidup dalam kemisikinan.
 
Pantauan Jambiupdate.com, aksi demo di depan gedung DPRD sempat tegang, karena para pendemo terlibat debat dengan salah seorang anggota DPRD dari F-PAN, Bambang Bayu.  Bambang menyatakan, secara pribadi mendukung pendemo. 
 
Dari gedung DPRD, aksi demonstrasi dilanjutkan ke kantor gubernur. Di sini pendemo disambut oleh Kadis SDM, Gamali Husin. Gamali mengatakan, yang bisa dilakukan Pemprov Jambi saat ini adalah menerima aspirasi pendemo. Sebab, yang mengambil putusan adalah pemerintah pusat.Tampak pendemo tidak puas dengan jawaban demikian. Namun, setelah berdebat cukup alot, pendemo akhirnya membubarkan diri.(*)
 
Reporter  : Aldi Saputra.
Redaktur : Joni Yanto.

Berita Terkait



add images