iklan <div>
Pengelola swalayan membuang isi susu kelang produksi Malaysia dengan disaksikan  petugas BPOM dan awak media. (Foto: Aldi Saputra)
</div>
Pengelola swalayan membuang isi susu kelang produksi Malaysia dengan disaksikan  petugas BPOM dan awak media. (Foto: Aldi Saputra)
Balai Pengawasan Pangan Obat dan Makanan (BPOM) Prov Jambi  menemukan 16 kaleng susu 
kental manis produksi Malaysia yang tak layak konsumsi. Produk ini dijual di swalayan Jiant Ekpres di jalan Jendral Sudirman, Tehok.
 
Selain itu, petugas juga menemukan 1 susu kental merek F & N dan 1 lagi merek Omela yang tak layak konsumsi. Total ada 18 susu kental manis tak layak kosumsi ditemukan, lantaran kalengnya rusak atau sudah kedaluwarsa. 
 
Kasi Pemeriksaan dan Penyelidikan pada BPOM Prov Jambi, Dra Emli Apt, mengatakan 16 susu 
kaleng yang tak layak kosumsi tersebut lansung dimusnahkan oleh petugas swalayan dengan disaksikan BPOM dan para awak media. Pemusnahan dilakukan dengan cara membuang isi kaleng susu tersebut. 
 
Emli mengatakan, untuk sementara pengelola swalayan tidak diberikan sanksi, tapi hanya surat peringatan agar tidak lagi menjual barang yang tak layak kosumsi. ‘’Jika sekali lagi melanggar, maka akan kita berikan sanksi. Swalayan ini baru, jadi untuk sementara kita beri keringanan’’, ungkapnya kepada Jambiupdate.com, saat pemusnahan. 
 
Ia menyebutkan, 16 kaleng susu kental manis yang dimusnahkan itu adalah produk Malaysia
merek Jiant isi 390 gram. Da menyayangkan pengelola swalayan Jiant Ekpres. Pasalnya, produk bermerek Jiant yang tidak layak kosumsi adalah nama dari swalayan itu sendiri. 
 
Menurut Emli, dari sekian banyak swalayan yang dikunjungi oleh tim BPOM, cuma swalayan Jiant Ekpres yang bersikap tak simpatik. Itu terlihat dari muka-muka petugasnya yang selalu masam dan tak pernah tersenyum. 
 
Sidak yang dilakukan BPOM kali ini dibagi empat tim. Tim pertama menenemukan 18 susu kaleng tak layak kosumsi dan tim 2 menemukan 3 saos merek Sasa yang kedarluwarsa di sebuah toko di Lorong Siswa, Val 5, Kota Bar. ‘’Semua belum diberi sanksi. Hanya peringatan. Kita masih akan sidak sekali lagi,’’ jelas Emli. 
 
Sementara itu, Asisten Menejer swalayan Jiant Ekpres, Agus Surianto, mengatakan kerusakan 
kaleng produk susu Jiant memang sudah dari Jakarta dan ia tidak tahu pasti mengenai kerusakan tersebut.(*) 
 
Reporter  : Aldi Saputra.
Redaktur : Joni Yanto. 
 

Berita Terkait



add images