Kasus diare semakin mengalami peningkatan semenjak musim peralihan ini. Dalam bulan Oktober ini saja, data di Dinas Kesehatan Kota Jambi tercatat sebanyak 125 Kasus penyakit diare di Kota Jambi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jambi Polisman Sitanggang, melalui Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Erwan Mujio kepada koran ini kemarin (28/10), membenarkan hal tersebut. "Memang dalam musim peralihan ada beberapa kasus penyakit yang terjadi seperti Ispa, Campak, DBD dan Diare. Namun yang paling memperlihatkan peningkatan itu adalah kasus diare, tapi peningkatanya berapa persen kita belum tahu," ujarnya.
Dijelaskannya, kasus diare dari Agustus dan September mencapai 205 kasus. Sedangkan Oktober ini sudah ada sekitar 125 kasus. ‘’Kasus ini hingga hari ini masih dipantau peningkatannya," sebut Erwan.
Ditanyakan kasus ISPA, DBD dan Campak, ia menjelaskan, ketiga penyakit tersebut tidak memperlihatkan perkembangan yang signifikant di musim peralihan ini. "Untuk DBD Oktober hanya ada 7 kasus. Campak sepanjang tahun 2013 hanya 12 kasus, sedangkan kasus ISPA yang memang sepanjang tahun mendominasi, Oktober ini sudah ada sekitar 130 kasus. ISPA memang penyakit yang paling dominasi baik sebelum musim peralihan dan musim penghujan ini, jadi itu sudah biasa," ungkapnya.
Ditanyakan, stok obat-obatan untuk antisipasi penyakit tersebut, Erwan mengatakan, di Dinkes stok obat-obatan mencukupi untuk penanggulangan penyakit dalam musim peralihan ini. "Selain itu, kita di puskesmas yang ada di Kota Jambi persedian juga sudah ada, jadi kalau obat-obatan aman lah," jelasnya.
Erwan meminta masyarakat juga ikut berpartisipasi dalam antisipasi penyakit dalam musim peralihan ini, dia mengatakan, masyarakat juga mesti ikut andil dalam menjaga kesehatan diri. "Yang pasti warga mesti harus jaga lingkungan, jaga kesehatan makanan, dan juga menjaga kebersihan," pungkasnya.
sumber: je