iklan
Sampel darah ratusan nara pidana (Napi) atau warga binaan di Lembaga Pemsyarakatan Kelas IIA Jambi serta para Pekerja Seks Komersial (PSK) di lokalisasi Payosigadung untuk dilakukan pemeriksaan zero survei.

Pengambilan sampel darah itu dilakukan untuk pemantauan terhadap penyebaran penyakit HIV/AIDS di kalangan Napi dan PSK serta lingkungan masyarakat lainnya. ‘’Saat ini pengambilan sampel memang sangat penting. Terutama untuk di tempat-tempat yang rentan penyebaran HIV/AIDS,’’ ujar dr H Erwan Mujio M.Kes, Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Jambi.

Darah yang diambil dari para penghuni Lapas, katanya, dilakukan dengan cara-cara tertentu sehingga hasil pengambilan sampel nantinya diharapkan dapat mewakili dari satu kawasan tertentu.

Ditanyakan berapa sampel rencananya yang akan diambil untuk Kota Jambi, dr Erwan menyebutkan, sesuai target setidaknya nanti ada sekitar 650 sampel darah yang akan diambil. ‘‘Untuk Lapas ada sekitar 250 Napi yang diambil darahnya. Kemudian di Payo Sigadung itu sekitar 100 sampel,’‘ ujarnya.

Ditanyakan soal kasus HIV/AIDS, ia menuturkan, hingga saat ini jumlah penderita HIV/AIDS yang ada didatanya sekitar 652 orang yang sudah terinfeksi. Kemudian, kasus terakhir yang ditemukan di 2010 sekitar 32 warga Kota Jambi yang terinfeksi.

Erwan menambahkan, masalah HIV/AIDS memang harus menjadi perhatian bersama semua pihak, baik pemerintah dan lembaga pemerhati dan yang peduli dengan HIV/AIDS serta masyarakat banyak.

sumber: je

Berita Terkait