iklan SARPRAS: Karena kekurangan Sarpras, beberapa siswa SMA 3 Tanjabtim terpaksa melakukan aktifitas belajar di lantai.
SARPRAS: Karena kekurangan Sarpras, beberapa siswa SMA 3 Tanjabtim terpaksa melakukan aktifitas belajar di lantai.
MUARASABAK, Kondisi miris kembali diperlihatkan dunia pendidikan di Tanjabtimur. Pasalnya masih ada sekolah-sekolah yang kekurangan sarana prasarana (Sarpras) seperti meja dan kursi bagi siswa. Sehingga beberapa siswa terpaksa melakukan aktifitas belajar dilantai. Padahal sarpras sebagai alat penunjang kegiatan belajar mengajari siswa.

"Saya sudah pernah ajukan ke komite perihal kekurangan sarpras. Sekarang masih dalam tahap pengerjaan," ujar Kepala SMA 3 Tanjabtim, Pahrin, kemarin.

Meskipun telah diajukan kepada komite, katanya, namun komite hanya bisa memenuhi beberapa Sarpras saja, tidak keseluruhan siswa tertanggulangi Sarprasnya. "Karena keterbatasan anggaran komite, kalau memaksakan diri kita pun tidak bisa," terangnya.

Kekurangan Sarpras ini, lanjutnya, sudah hampir terjadi sejak dua tahun belakangan. Dia pun selaku kepsek telah memberitahukan Sarpras ini ke dinas terkait. Dan baru bisa direalisasikan untuk penambahan sarpras pada tahun 2014 mendatang.

"Sekitar 150 stel sarpras bagi siswa kita memang kurang mumpuni. Maka kami ajukan kedinas terkait untuk sarpras baru," bebernya.

Untuk menutupi kekurangan Sarpras, Pahrin menyiasati dengan mengambil meja dan kursi dari laboratorium sekolah. Itu pun masih kurang, belum bisa memnuhi kebutuhan Sarpras siswanya.

"Meja dan kursi siswa memang ada yang sudah rusak dan tidak bisa lagi diperbaiki. Mana yang bisa dibantu ya dibantu, karena sarpras ini untuk generasi anak bangsa," jelasnya.

Wakil Ketua DPRD Tanjabtim, Markaban, ternyata sudah mengetahui permaslahan yang dihadapi SMA 3 Tanjabtim. Dirinya pun sudah turun langsung untuk melihat kekurangan Sarpras. "Itu sudah dianggarkan untuk penyediaan Sarpras SMA," katanya.

Terpisah, Ari Suryatno tokoh masyarakat Tanjabtim mengatakan seharusnya hal tersebut tidak harus mencuat ke publik, cukup hanya ditangani pihak sekolah.

"Kami berharap kepada pihak sekolah untuk lebih konsentrasi terhadap kondisi yang ada di sekolah. Apalagi sekolah merupakan tempat pendidik generasi yang berkualitas, dan membutuhkan sarana dan prasarana yang layak," pungkas Ari.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images