iklan
MUARASABAK, Warga Desa Siau Dalam Parit 10 terkejut karena dalam beberapa hari terakhir terjadi kasus kematian ayam secara mendadak. Suwandi, salah seorang warga yang berternak ayam mengungkapkan, pagi hari ayam-ayam miliknya masih hidup. Tapi saat sore hari, dia mendapati ayamnya sudah mati. “Kejadian ini bukan saya saja yang mengalami tapi warga lain mengalami hal yang sama,” Suwandi.

Terpisah, Kadisnak Tanjabtim, Radjito mengatakan, kematian mendadak ayam milik warga di Desa Siau Dalam Parit 10 disebabkan oleh virus Paramyxo. Hal ini diketahui setelah pihaknya melakukan identifikasi lapangan.

Dari hasil identifikasi tersebut ditemukan 4 Kepala Keluarga (KK) yang ayamnya mati mendadak. Keempat KK tersebut atasnama Suwandi, Sarmun, Rusdi, Wahyudi, warga Parit 10 Desa Siau Dalam. “Dari 4 KK tersebut total ayam yang mati 17 ekor dari populasi ayam yang ada sebanyak 53 ekor,” jelas Radjito.

Namun pihaknya tidak berhasil mengecek sampel karena ayam yang mati tersebut langsung dikuburkan. Tapi berdasarkan keterangan dari warga, ciri-ciri ayam yang mati tersebut, jengger dan pial warna kebiruan, ayam tidak mau makan, kotorannya kehijau-hijauan, dan ketika mau mati ada gejala kejang-kejang. “Berdasarkan keterangan warga tersebut, kesimpulan sementara ciri-ciri dan gejala tadi mengarah kepada penyakit ND (Newcastle Disease, red) atau tetelo,” bebernya.
--batas--
Lebih lanut dia mangatakan, salah satu penyebab munculnya penyakit ini juga karena adanya perubahan musim. Penularannya bisa melalui udara, makanan, minuman yang sudah tercemar. Untuk obat, sampai sekarang belum ada obatnya. “Saat ini kan lagi musim pancaroba,” ujarnya.
Setelah dilakukan identifikasi pada hari kemarin, tambahnya, sampai hari ini tidak ada ayam yang mati. Pihaknya pun akan terus melakukan monitoring secara intensif.  “Andaikata ada ayam yang mati akan dijadikan sempel untuk pemeriksaan laboratorium,” bebernya.

Selain langkah-langkah identifikasi, pihaknya juga melakukan penyemprotan disinfektan untuk membunuh kuman. Penyemprotan dilakukan di tempat warga yang ayamnya mati, dan lokasi sekitar sebanyak 20 KK. Setelah 14 hari usai dilakukan identifikasi tidak ada kematian lagi, pihaknya akan melakukan vaksinasi ND terhadap ayam-ayam yang sehat.

“Tujuan untuk memberikan kekebalan tubuh agar tidak terserang virus. Terkait kasus kematian ayam ini, kami menghimbau kepada warga untuk melaporkan kalau ada kejadian kematian ayam kepada kami. Apabila ada ayam yang mati akan diadakan pemeriksanaan terhadap tindak lanjut penanganan. Apabila ada yang sakit dipisahkan agar tidak menular,” tandasnya.

Ayam Mati Mendadak
· Warga yang ayamnya mati mendadak Suwandi, Sarmun, Rusdi, Wahyudi, warga Parit 10 Desa Siau Dalam
· Total ayam yang mati 17 ekor
· Jumlah populasi ayam 53 ekor

Ciri-Ciri Ayam Yang Mati
· Jengger dan pial warna kebiruan
· Ayam tidak mau makan
· Kotorannya kehijau-hijauan
· Saat akan  mati ada gejala kejang-kejang

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images