iklan 105 KANTONG JENAZAH: Evakuasi korban pesawat Lion Air PK-LQP JT-610. Sampai Minggu (4/11/), telah ada 105 kantong bagian tubuh penumpang yang telah diserahkan ke RS Polri.
105 KANTONG JENAZAH: Evakuasi korban pesawat Lion Air PK-LQP JT-610. Sampai Minggu (4/11/), telah ada 105 kantong bagian tubuh penumpang yang telah diserahkan ke RS Polri.

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Satu korban pesawat Lion Air JT 610 asal Jambi, Janry Efrianto (26) sudah berhasil diidentifikasi.  

Informasinya, Janry teridentifikasi melalui DNA dan medis. Rencananya, jenazah akan segera dibawa oleh keluarganya yang menunggu di Jakarta menuju rumah duka di Puri Masurai 2 Mendalo darat.

Namun pihak keluarga belum memastikan kapan jenazah tersebut akan tiba. Ade Martinus, adik Janry menyampaikan, kedua orang tuanya sampai  saat ini masih berada di Jakarta.

Kemungkinan dalam dua hari ini, sebutnya ketika dikonfirmasi jambiupdate.co, Minggu malam (4/11).

Untuk kabar terbaru sendiri terkait identifikasi yang berhasil dilakukan tim gabungan Ade menyebut belum diberitahu langsung oleh orang tuanya. Baru tahu dari TV ,mamak dan bapak belum nelpon mungkin lagi sibuk, ujarnya.

Kemudian Ade berharap agar jasad kakak keduanya ini bisa segera datang ke kediamannya. Harapan kita agar bisa dimakamkan disini, ucapnya.

Sementara itu, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Karumkit Bhayangkara Polri R. Said Sukanto kemarin kembali mengidentifikasi tujuh korban jatuhnya Lion Air PK-LQP. Mereka menggunakan identifikasi berdasar sidik jari dan DNA. 

Tujuh korban yang sudah teridentifikasi adalah Dodi Junaidi, M. Nasir, Janry Efriyanto, Karmin, Harwinoko, dan Verian Utama. Kepala Operasi DVI Polri Kombespol Lisda Cancer menuturkan, hanya satu dari tujuh korban yang teridentifikasi dengan sidik jari. Yakni, Rohmanir Pandi Sagala. 

Dengan tujuh korban ini berarti sudah 14 penumpang Lion Air JT 610 yang diketahui identitasnya. Mereka segera diserahkan ke keluarga, ujarnya. (aba/idr/lyn)


Berita Terkait



add images