iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Anggaran pendidikan yang efisien adalah program yang mampu menciptakan keseimbangan antara penyediaan dan kebutuhan akan sumber-sumber pendidikan sehingga upaya pencapaian tujuan tidak mengalami hambatan. Penilaian disampaikan Pimpinan Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan Sutan Adil Hendra (SAH) dalam menanggapi APBN pendidikan 2019 mendatang.

Menurutnya kenyataan yang terjadi di Indonesia, efektivitas anggaran pendidikan rendah. "Efektivitas dana pendidikan di Indonesia termasuk rendah apabila dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara, khususnya Negara-negara tetangga terdekat seperti Malaysia dan Singapura. Anggaran pendidikan di Indonesia masih berkutat pada biaya rutin penyelenggaraan pendidikan, sementara orang sudah mengarah pada inovasi dan pengembangan teknologi, contohnya dana penelitian di Indonesia baru menghasilkan published jurnal belum pada aplikasi, jelasnya. 

Studi empiris terhadap pencapaian Human Development Index (HDI) yang dikeluarkan UNDP, menunjukkan bahwa pembiayaan pndidikan di suatu negara terbukti memberikan pengaruh sangat positif dan signifikan terhadap kinerja pendidikan nasional di negara yang bersangkutan. Dampak rendahnya anggaran pendidikan kita belum berdampak pada peningkatan profesionalitas guru, perbaikan insfrastruktur pendidikan, serta belum mampu meningkatkan kemampuan daya saing SDM di tingkat global, imbuhnya.

Dengan gambaran problematika di atas, dibutuhkan penyelesaian yang secepat dan setepatnya agar Negara ini tidak semakin terpuruk dalam kebodohan dan kemiskinan. Hal pertama yang harus diwujudkan adalah adanya kemauan politik dari pemerintah untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia perlu adanya kajian tentang ketepatan program pendidikan yang dilakukan dan perlu dilakukan terus-menerus dari pihak pemerintah dan masyarakat, agar ada peningkatan efektivitas anggaran pendidikan.

Dengan gambaran problematika di atas, dibutuhkan penyelesaian yang secepat dan setepatnya agar Negara ini tidak semakin terpuruk dalam kebodohan dan kemiskinan, pungkasnya. (wan) 

 


Berita Terkait



add images