iklan

Saat pertama terbit Apple Daily bikin kejutan. Halaman depannya meriah dan warna-warni. Aneh untuk dunia koran saat itu.

Tapi juga sangat menarik perhatian. Grafis-grafisnya luar biasa atraktif.

Saya pernah mengirim tim grafis untuk ke Hongkong. Khusus mengamati apa yang dilakukan Harian Apel. Dan apa yang bisa diadopsi.

Sukses di Hongkong Jimmy Lai membuat koran dengan nama yang sama di Taiwan. Tidak seberapa sukses.

Kini, di zaman digital, Jimmy Lai juga ekspansi ke media digital.

Usaha lainnya adalah ritel pakaian: Giordano. Tapi toko-tokonya yang di berbagai kota di Tiongkok sudah dijual.

Tentu banyak kelompok seperti itu yang lain. Misalnya dari kelompok Demosisto. Yang sudah diulas juga di DI’s Way (Lihat DI’s Way: Gerakan Lokal).

Yang radikal itulah yang pada dasarnya punya agenda khusus: ingin Hongkong merdeka dari Tiongkok.

Katakanlah lima tuntutan itu dipenuhi. Yang aliran keras itu pasti punya alasan lain lagi. Tujuannya utamanya memang bukan itu.

Pernah, misalnya, ada masalah bahasa. Awal tahun lalu.

Tiba-tiba saja ada isu: sekolah-sekolah di Hongkong akan diwajibkan mengajarkan bahasa Mandarin (???).


Berita Terkait