iklan

“Pemerintah Irak mengemban tugas konstitusionalnya untuk menjaga keamanan Irak dan tidak mengizinkan penggunaan wilayah Irak untuk menyerang negara-negara tetangga,” sambungnya.

Sementara itu, pemerintah Cina menanggapi tuduhan Amerika Serikat kepada Iran, sebagai dalang serangan pesawat nirawak (drone) terhadap dua kilang perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco, pada akhir pekan lalu. Menurut mereka hal itu adalah sikap tidak bertanggung jawab karena menyalahkan tanpa bukti.

“Saya pikir itu adalah tindakan yang tidak terlalu bertanggung jawab. Posisi Cina adalah bahwa kami menentang setiap langkah yang memperluas atau mempertajam konflik,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying.

Menurut Hua, ketimbang berasumsi soal dalang serangan itu, Cina meminta seluruh pihak terkait untuk tidak mengambil tindakan yang meningkatkan eskalasi dan ketegangan regional.

“Kami harap seluruh pihak dapat menahan diri dan bersama-sama dapat menjaga perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah,” ujarnya.

Iran dan Arab Saudi terlibat dalam perang di Yaman yang sudah berlangsung lebih empat tahun. Arab Saudi mendukung koalisi pasukan pemerintah yang memerangi pemberontak Houthi yang didukung Iran. Pemberontak Houthi sebelumnya memang beberapa kali melakukan beberapa serangan lintas perbatasan dengan drone.

Namun kalangan intelijen menilai, jarak antara lokasi mereka di Yaman dan lokasi kilang minyak yang diserang di Arab Saudi terlalu jauh untuk jangkauan drone yang dimiliki pemberontak Houthi.

(der/rts/fin)


Sumber: FIN.CO.ID

Berita Terkait



add images