iklan Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw.
Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw. (JPNN)

"Melalui Kapolres Jayawijaya saya sudah mengimbau agar saudara-saudara kita yang mau bekerja agar jangan dulu keluar dari Wamena. Kalau bisa mereka untuk sementara ini bekerja di sekitar Wamena itu saja. Kalau sudah di luar dan lepas dari pengawasan aparat kita di sana maka mungkin agak susah untuk dipantau mengingat wilayah Wamena itu agak luas," kata Irjen Paulus di Timika, Minggu (13/10).

Imbauan itu disampaikan Kapolda Papua menyikapi masih terjadinya aksi kekerasan terhadap warga luar Papua di Wamena hingga saat ini.

Sebenarnya, lanjut Kapolda, situasi di Kota Wamena sudah kembali kondusif dalam beberapa pekan terakhir pasca-dilanda kerusuhan massal pada Senin (23/10).

Pasukan pengamanan baik Polri maupun TNI terus dikerahkan ke Wamena untuk mengembalikan situasi kamtibmas di wilayah itu ke kondisi semula seperti sebelum terjadi kerusuhan.

"Setelah situasi kekerasan tanggal 23 September itu tidak ada lagi pembakaran di Kota Wamena. Namun dibalik situasi yang berangsur-angsur kondusif itu tetap ada pelaku-pelaku kejahatan yang menggunakan senjata tajam maupun yang menggunakan senjata api. Mereka-mereka itu tetap menjadi ancaman bagi personel maupun bagi masyarakat yang lainnya," kata Irjen Paulus.

Dikatakan Kapolda bahwa semua pihak baik TNI, Polri maupun Bupati Jayawijaya John Richard Banua telah bekerja keras untuk mengupayakan pemulihan kembali situasi Kota Wamena yang sempat luluh lantak akibat dilanda kerusuhan.

Kapolda menduga, pelaku penikaman yang menyebabkan meninggalnya almarhum Deri Datu Padang itu, merupakan warga di sekitar Kampung Woma, Wamena yang merupakan anak-anak muda yang tidak memiliki pekerjaan jelas.

"Itu anak-anak yang free man yang hidupnya mau enak saja, tidak mau bekerja hanya mau mengganggu yang lain. Mau dapat hasil yang banyak dengan cara-cara yang tidak benar," ujar Irjen Paulus dengan nada kesal.

Kapolda menegaskan jajarannya akan mengusut tuntas kasus kematian Deri Datu Padang. (Antara/jpnn)

 


Sumber: www.jpnn.com

Berita Terkait



add images