iklan Kondisi rawan longsor di Desa Pulau Kayu Aro, Muaro Jambi. Warga setempat mulai dihantui bencara serupa yang pernah terjadi sebelumnya.
Kondisi rawan longsor di Desa Pulau Kayu Aro, Muaro Jambi. Warga setempat mulai dihantui bencara serupa yang pernah terjadi sebelumnya. (Elan / Jambiupdate)

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI — Provinsi Jambi hingga kemarin (11/12) belum menaikkan status dari kesiapsiagaan menjadi siaga darurat banjir dan longsor. Ini disebabkan curah hujan yang masih normal pada awal Desember. Berdasarkan catatan BMKG curah hujan tinggi pada minggu ketiga Desember.

Hal ini disampaikan Kepala Pelakasana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Provinsi Jambi, Bachyuni Deliansyah. Menurutnya, catatan BMKG menyebut situasi yang harus diwaspadai pada dasawarsa minggu ketiga bulan ini. Untuk itu, Dia berharap daerah segera menegakkan posko kesiapsiagaan.
“Di BPBD Provinsi Jambi sudah kita dirikan posko, kita harap di daerah sama,” sampainya (11/12).

Untuk pemetaan daerah, dia menyebut ada beberapa titik yang dianggap rawan banjir, seperti, Kabupaten Tebo, Bungo, Merangin dan Tanjung Jabung Timur. Sementara untuk longsor ada pada daerah Kerinci dan Merangin.

“Untuk pemetaan lengkap sudah kami sebar ke Kabupaten untuk lakukan antisipasi lanjutan, seperti di lima Kecamatan di Merangin dan tiga Kecamatan di Tebo,” terangnya.

Sementara, untuk perlengkapan di BPBD Provinsi, pria yang akrab dipanggil Bayu ini meneyebut sudah siap sedia. Seperti ada satu amfibi, satu kapal cepat, tiga perahu karet, tiga perahu fulteider.

Begitupun logistik seperti kotak bantuan lengkap siap pakai (juga terdapat makanan) yang saat ini masih cukup.
“Biasanya kalau perlengkapan dari daerah barat Provinsi Jambi yang lebih dahulu terkena banjir dan longsor, sehingga nanti perlengkapan dan pasukan Tim Reaksi cepat (TRC) kita bisa geser ke sana dahulu, begitupun untuk logistic, nanti jika kurang maka biasanya akan dibantu BNPB,” katanya.


Berita Terkait



add images