iklan Ilustrasi Gempa,
Ilustrasi Gempa, (Foto: pixabay)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Nias diguncang gempa dengan magnitudo 6,1 pada Selasa (20/4) pagi. Pusat gempa ada di laut, 140 km arah barat daya Nias, dengan kedalaman 16 km.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono dalam keterangannya mengatakan gempa Nias yang terjadi pukul 06.58.22 WIB dipicu sumber gempa di luar zona subduksi (outer rise) yang terabaikan. Sumber gempa tersebut tak kalah berbahaya dengan zona megathrust.

“Outer rise merupakan zona gempa yang selama ini terabaikan, karena memang lebih populer zona sumber gempa megathrust. Meskipun terabaikan, tetapi tidak kalah berbahaya dan dapat memicu terjadinya tsunami,” katanya, Selasa (20/4).

Dicontohkannya, gempa di luar zona subduksi pernah memicu tsunami Selatan Jawa pada 1921 dan tsunami Sumbawa yang destruktif pada 1977.

“Gempa pagi ini tampaknya tidak berdampak merusak, karena skala intensitas gempa baru mencapai III MMI di Nias, dan beberapa daerah di Sumatera Utara bagian barat mencapai II MMI. Biasanya kerusakan akibat gempa terjadi bila dampak gempa mencapai skala intensitas VI MMI,” ujarnya.

Diketahui, Pulau Nias dan Sumatera Utara bagian barat diguncang gempa dengan magnitudo 6,1. Episenter gempa terletak di laut pada jarak 140 km arah barat daya Nias, dengan kedalaman hiposenter 16 km.

Gempa dangkal tersebut terjadi karena dipicu oleh adanya deformasi atau patahan di zona sumber gempa di luar zona subduksi atau yang populer disebut sebagai oter rise zone, dengan mekanisme pergerakan sesar turun (normal fault).

Episenter gempa barat daya Nias di peta tampak berada di luar zona subduksi. Inilah yang menjadi ciri gempa outer rise.

Gaya tektonik yang bekerja di zona ini bukan kompresional atau menekan, tapi gaya ektensional atau tarikan karena merupakan zona bending (regangan).(gw/an/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images