iklan Ilustrasi Rupiah.
Ilustrasi Rupiah. (Foto: Pixabay)

Sementara dari internal, pengawasan ketat dilakukan pemerintah di wilayah DKI Jakarta yang saat ini mengalami peningkatan penularan kasus Covid-19, terutama terjadi pada klaster perkantoran. Penularan terjadi karena karyawan semakin mengabaikan protokol kesehatan saat melakukan aktivitas di luar kantor seperti berbuka puasa bersama, yang merupakan tradisi bagi umat islam di saat bulan puasa.

Sebagai informasi, Dinas tenaga kerja DKI Jakarta mencatat pada periode 5-19 April ada 61 kasus yang berasal dari 98 perusahaan yang melapor di DKI Jakarta. Dan periode 12-18 April naik menjadi 100 dari 97 perusahaan yang melaporkan. Pada 19 – 25 April ada 159 kasus positif di 198 perusahaan yang melapor.

Lonjakan di perkantoran terjadi karena di saat bulan Ramadhan pekerja seusai jam kerja cenderung melakukan kegiatan buka bersama di restoran, dimana di restoran tidak menggunakan masker saat berkumpul, juga tempat duduk tidak berjarak karena dianggap satu komunitas.

Berdasarkan hasil kajian, perusahaan di DKI Jakarta masih disiplin menerapkan protokol kesehatan. Seperti pekerja masih 50 persen WFH, pola shifting hanya 25 persen yang masuk, justru peningkatan kedisiplinan melihat dari pengecekan Covid – 19 untuk pekerja yang semakin rutin.

Sementara itu untuk perdagangan besok, Rabu (28/4), Ibrahim memperkirakan rupiah akan diperdagangkan berfluktuasi, namun akan kembali melemah di penutupan.

“Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup melemah di rentang Rp14.470 – Rp14.500 per dolar AS,” pungkasnya. (git/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images