iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Deputi Koordinasi Pangan dan Pertanian, Kementerian Koordinator Perekonomian, Musdalifah mengatakan, bahwa pemerintah akan tetap merealisasikan kebijakan impor daging kerbau beku dari India meski di tengah penularan Covid-19 cukup tinggi di Negeri Bollywood tersebut.

Menurutnya, langkah itu diambil bukan tanpa alasan. Sebab, alternatif negara eksportir daging untuk saat ini sulit ditemukan lantaran mengalami keterbatasan pasokan secara global.

Dapat disampaikan, bahwa pemerintah telah memberikan alokasi kepada Bulog sebanyak 80 ribu ton untuk tahun 2021 untuk melakukan impor dari India.

“Alokasi tersebut, hingga saat ini harus terus dilaksanakan karena belum ada perubahan kebijakan pemerintah,” kata Musdalifah di Jakarta, Rabu (28/4/2021)

Menurut Musdalifah, jika ingin mencari alternatif, tentunya harus mendatangkan pasokan dari negara terdekat, seperti Australia. Namun, di saat yang bersamaan, Australia juga sedang mengalami keterbatasan pasokan selain dari harga yang cukup tinggi.

“Kita tetap optimalisasikan apa yang sudah diputuskan. Kerbau masuk terus meski ada corona karena kontrak sudah berjalan,” ujarnya.

“Fokus pemerintah saat ini mengamankan kebutuhan untuk perayaan Idul Fitri pada Mei mendatang,” pungkasnya.

Sebelumnya, Perum Bulog menyatakan menunda sementara pemasukan impor daging kerbau India lantaran situasi penyebaran Covid-19 yang melonjak drastis dalam beberapa waktu terakhir. Importasi akan dilanjutkan jika situasi Covid-19 mulai mereda sehingga keamanan daging bisa terjaga. (der/fin)


Berita Terkait



add images