iklan

Namun demikian, temuan bahwa masih sekitar 20,0 persen responden di 5 wilayah aglomerasi utama di Indonesia ini yang mengaku sama sekali tidak pernah menerima bansos dari pemerintah selama pandemi.

“Hal tersebut menunjukkan masih besarnya tingkat exclusion error dalam program penanggulangan kemiskinan di masa pandemi ini,” ungkapnya.

Sementara itu, dari 385 responden penerima bansos lingkungan terdekat, mayoritas menerima bantuan dari keluarga, yaitu anak, kerabat dan orang tua, serta dari tetangga dan RT-RW.

“Dan dari 119 penerima bansos institusi non pemerintah, mayoritas menerima dari masjid/musholla/majelis ta’lim dan lembaga zakat, diikuti CSR perusahaan dan parpol,” papar Yusuf.

Faktor terakhir adalah tanah dan alam sekitar menjadi tumpuan keluarga miskin untuk bertahan di masa pandemi. Sebesar 39,3 persen responden menyatakan tanah/alam sekitar adalah penting dan sangat penting bagi mereka, dan 11,3 persen responden mengaku mendapatkan tambahan penghasilan dari tanah/alam sekitar.

“Tambahan penghasilan keluarga miskin dari tanah/alam sekitar mayoritas berasal dari aktivitas berkebun, bertani, dan beternak,” tutup Yusuf.

Untuk diketahui, survey tersebut digelar di lima wilayah aglomerasi utama di Indonesia yaitu Jakarta Raya (Jabodetabek), Semarang Raya, Surabaya Raya, Medan Raya dan Makassar Raya. Survei dilakukan kepada 1.013 kepala keluarga miskin secara tatap muka sepanjang 7 Januari sampai 11 Februari 2021. (git/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images