iklan Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, di hadapan layar waktu kasus penyerangan air keras yang menimpanya, 11 Desember 2018 lalu.
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, di hadapan layar waktu kasus penyerangan air keras yang menimpanya, 11 Desember 2018 lalu. (FOTO: Rizky Agustian/FIN)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA- Pengamat Politik Rocky Gerung ikut merespon kabar Novel Baswedan dan puluhan anggota Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK) dipecat lantaran tidak lolos dalam seleksi peralihan status menjadi aparatur sipil negara (ASN).

Rocky Gerung menilai, KPK salah besar apabila mendepak Novel Baswedan. Menurutnya, Novel adalah prestasinya KPK karena keberaniannya memberantas korupsi.

KPK itu tanpa Novel, seperti pagi tanpa matahari. Gelap. Orang ingat, KPK itu Novel Baswedan yang selalu ada di depan. Apa pun pernyataan orang tentang Novel, Novel itu prestasinya KPK. Jadi bagaimana mungkin KPK menumbangkan monumennya sendiri. Novel itu adalah monumen KPK. Bahka dia harus merelakan matanya hilang supaya negeri ini tidak buta terhadap korupsi,” ujar Rocky Gerung dikutip kanal YouTube-nya Rocky Gerung Official, Rabu (5/5).

Dia mengatakan, keberanian Novel terhadap kasus korupsi, membuatnya hingga harus kehilangan satu mata. Meski demikian, Novel bekerja dengan nurani.

“Nalurinya tahu di mana koruptor bersembunyi. Nah sekarang oang yang punya pengetahuan rata-rata tentang korupsi itu disingkirkan. Inilah kedunguan. KPK membunuh dirinya sendiri dengan kedunguan. Kedunguan siapa, ya kedunguan kekuasaan itu,” timpal Rocly Gerung.

Sebelumnya, beredar kabar ada puluhan pegawai KPK tidak lolos tes wawasan kebangasaan. Ini sebagai bagian dari proses alih status menjadi aparatur sipil negara (ASN). Salah satu yang tidak lolos adalah penyidik senior Novel Baswedan.

“Saya dengar info tersebut. Ini upaya untuk menyingkirkan orang-orang yang berintegritas dari KPK. Upaya lama yang terus dilakukan. Bila info tersebut benar, tentu saya terkejut. Karena baru kali ini upaya tersebut justru dilakukan oleh pimpinan KPK sendiri,” kata Novel dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (4/5).

KPK akan mengumumkan hasil tes wawasan kebangsaan pegawainya dalam proses alih status menjadi ASN. Ini dilakukan sebagai bentuk transparansi.

“Sampai saat ini, hasil penilaian asesmen tes wawasan kebangsaan masih tersegel dan disimpan aman di Gedung Merah Putih KPK. Akan diumumkan dalam waktu dekat sebagai bentuk transparansi kepada seluruh pemangku kepentingan KPK,” tegas Sekjen KPK Cahya H. Harefa. (dal/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images