iklan Orator di Makassar yang mendukung kemerdekaan Palestina dari penjajahan Israel
Orator di Makassar yang mendukung kemerdekaan Palestina dari penjajahan Israel

JAMBIUPDATE.CO, MAKASSAR – Serangan bertubi-tubi yang terus dilakukan Israel kepada Palestina, membuat sejumlah rakyat Indonesia geram. Salah satunya di Makassar yang berunjuk rasa di depan kantor DPRD Sulsel.

Saking marahnya atas ulah zionis itu, mereka menyerukan untuk tidak lagi menggunakan produk Israel yang beredar di Indonesia. Hal itu diharapkan berdampak pada perekonomian zionis itu.

“Kami serukan untuk memboikot seluruh produk Israel di Indonesia. Karena mereka telah membunuh banyak nyawa saudara muslim kami di Palestina,” teriak orator di depan kantor DPRD Sulsel, Jumat siang (21/5/2021).

Tidak hanya dari massa aksi yang berjumlah puluhan orang saja. Pejabat pun ikut menyerukan boikot produk penjajah tersebut. Salah satunya Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas.

Alumni Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Jakarta itu menyerukan perlawanan Indonesia, terhadap Israel dengan cara melakukan pemboikotan terhadap semua produk yang terafiliasi dengan kelompok Zionis.

“Memboikot semua bentuk transaksi dan perdagangan dengan negara penjajah dan teroris tersebut agar pemerintah Israel sadar dan menghormati hak orang lain, terutama hak dari rakyat dan bangsa Palestina,” kata Anwar Abbas melalui siaran Pres, dikutip Sabtu (15/5).

Dunia Islam, menurut Anwar sepatutnya menyatukan suara untuk melawan cara Zionis yang justru merupakan akar lahirnya rantai panjang kekerasan dan dunia yang tidak damai.

“Cara-cara (Zionis) seperti inilah yang mengundang lahirnya tindakan radikalisme dan terorisme sebagai respon dan cara yang bisa mereka lakukan untuk membalas dendam atas kesakitan, kematian, dan ketidakadilan yang mereka terima,” ujar Anwar.

Anwar Abbas bilang bahwa, jika dunia ingin tetap aman dan jauh dari tindak radikalisme dan terorisme, maka harus ada upaya dari internasional dalam mengakhiri penjajahan Israel atas Palestina. Khususnya, segala bentuk kekerasan di Baitul Maqdis atau Kota Yerusalem secara keseluruhan. (Ishak/fajar)


Sumber: www.fajar.co.id

Berita Terkait



add images