iklan
(FOTO: DOKTERDAMPAK CORONA: Jemaah melakukan Tawaf al-Ifada, pada puncak peziarahan haji tahunan di M)

Menurut informasi tersebut, sejumlah aturan untuk haji 2021 di atas merupakan adalah kondisi utama yang secara singkat disediakan oleh Kementerian Kesehatan Saudi dalam dokumen 9 halaman yang dirilis pada 22 Mei 2021.

Bila berkaca dari aturan umrah, salah satu syarat dari Arab Saudi adalah jemaah harus menjalani suntik vaksin COVID-19 terlebih dahulu. Jenis vaksin yang diterima hanya yang sudah di-approve oleh Saudi, seperti Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca.

Dengan kata lain, mereka yang sudah vaksin COVID-19 di luar jenis tersebut di atas belum diperbolehkan ikut umrah dan haji.

Sementara itu, Kementerian Agama (Kemenag) RI telah menyiapkan sejumlah skenario hingga mitigasi bila ada jemaah haji yang diberangkatkan pada 2021. Meskipun saat ini Kemenag belum menerima kepastian untuk pemberangkatan haji 2021.

“Jika benar bahwa Saudi membuka pemberangkatan haji 1442 H untuk jemaah dari luar negaranya, meski kuotanya terbatas, tentu ini harus kita syukuri. Alhamdulillah, karena jemaah Indonesia juga sudah menunggu lama, apalagi tahun lalu juga tertunda,” kata Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Khoirizi.

“Namun demikian, sampai saat ini kami belum menerima pemberitahuan secara resmi tentang dibukanya pemberangkatan bagi jemaah di luar Saudi,” sambungnya.

Khoirizi memastikan, Ditjen PHU juga terus berkoordinasi dengan perwakilan Indonesia di Arab Saudi untuk mendapatkan perkembangan informasi resmi dari Khadimul Haramain.

“Info resmi ini penting sebagai rujukan pemerintah dalam mengambil kebijakan serta persiapan dan mitigasi penyelenggaraan haji tahun ini,” ujarnya.

Selain itu, kata Khoirizi, pada tengah pekan lalu, Kemenag juga telah berkoordinasi dengan WHO Indonesia dan Kemenkes untuk membahas masalah vaksin Sinovac yang digunakan jemaah Indonesia. Dalam kesempatan yang sama, Kemenag juga berkoordinasi dengan pihak Kementerian Luar Negeri RI.

“Para pihak dalam rapat koordinasi tersebut mengkonfirmasi bahwa belum ada informasi resmi apapun dari Saudi terkait penyelenggaraan ibadah haji, termasuk soal vaksin, penerbangan, dan lainnya,” pungkasnya. (der/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images