iklan Pembeli saat memilih telur ayam di Pasar Tradisional Kebayoran Lama, Jakarta, (2/5). Pedagang mengeluhkan daya beli masyarakat menurun selama pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) virus corona di Jakarta, salah satunya telur ayam yang biasanya di jual Rp 26 ribu per kg turun menjadi Rp. 23 ribu per kg.
Pembeli saat memilih telur ayam di Pasar Tradisional Kebayoran Lama, Jakarta, (2/5). Pedagang mengeluhkan daya beli masyarakat menurun selama pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) virus corona di Jakarta, salah satunya telur ayam yang biasanya di jual Rp 26 ribu per kg turun menjadi Rp. 23 ribu per kg. (FAISAL R. SYAM / FAJAR INDONESIA NETWORK.)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Harga telur ayam di tingkat peternak semakin anjlok. Sebut saja di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, harga per kilogramnya sudah mencapai Rp13,800. 

Ketua Koperasi Peternak Unggas Sejahtera (Putera) Blitar, Sukarman mengatakan, bahwa harga telur ayam saat ini dinilai tidak sesuai dengan biaya perawatan.

“Hari ini harga telur ayam Rp13.800 per kilogram dari kandang. Kemarin Rp14.200 per kilogram,” kata Sukarman, Selasa (21/9/2021).

Menurut Sukarman, turunnya harga telur ayam ini sudah terjadi sejak awal pandemi Covid-19. Terlebih lagi, kebijakan PPKM juga membuat harga telur ayam semakin turun. 

“Produksi telur ayam tetap, sedangkan barang tidak bisa leluasa dikirim ke luar kota,” ujarnya.

Dapat disampiakan, bahwa Kabupaten Blitar adalah salah satu penghasil telur ayam dari sentra peternakan ayam yang cukup besar. Telur-telur ini selain untuk memenuhi kebutuhan lokal, juga dikirim hingga berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jakarta. Bahkan, telur ayam asal Blitar juga sebagai salah satu penyokong kebutuhan telur nasional.

Sebelum pandemi covid-19, per hari pengiriman bisa hingga mencapai 450 ton. Namun, karena penerapan PPKM jumlah pengiriman menurun drastis. Misalnya di Jakarta, program pangan murah dihentikan sementara, sehingga permintaan telur pun turun.

“Lalu lintas manusia dikurangi akhirnya menjadikan harga telur turun, padahal produksi tetap. Pakan bahan bakunya impor, selama pandemi juga naik,” terangnya.


Berita Terkait



add images