Bambu Untuk Kontruksi Bangunan
Bambu dapat digunakan sebagai bahan kontruksi bangunan, baik sebagai komponen utama, maupun pendukung. Sebagai bahan kontruksi utama, bambu dapat digunakan sebagai tiang jembatan atau rumah. Bahkan, sebuah rumah dapat dibuat dengan sepenuhnya menggunakan bambu, dimana tiang, atap, dinding, sampai perabotan yang mengisi didalamnya menggunakan bambu.
Jenis bambu yang biasa digunakan untuk kontruksi bangunan biasanya yang berjenis diameter besar, tebal, dan panjang, seperti bambu petung, bambu gombong, dan bambu hitam. Bambu ampel juga bisa digunakan untuk kontruksi, hanya saja secara umum buluhnya tidak mencapai sepanjang dari 3 jenis bambu tersebut, dan memiliki kandungan pati yang tinggi, sehingga mudah diserang serangga bubuk. Selain jenis di atas, bambu tali dan bambu apus juga dapat digunakan untuk kontruksi.
Untuk membuat jembatan, bambu juga bisa menjadi konstruksi utama. Di Jawa pada masa lalu, ketika infrastruktur jalan dan jembatan masih terbatas, masyarakat secara mandiri membangun jembatan dari bambu (sasak), jika kayu dirasakan tidak banyak atau berharga lebih tinggi. Bahkan sekadar untuk membuat titian di atas sungai kecil, bambu merupakan pilihan yang paling mudah didapat dan dikerjakan.
Banyak rumah adat tradisional di Indonesia dari Pulau Sumatera sampai Pulau Papua yang berbahan bambu, baik sebagai kontruksi utama maupun pendukung, seperti Rumah Rakit (Sumsel), Rumah Adat Baduy (Banten), Rumah Adat Bali, Rumah Adat Honai (Papua), dan lain-lain.
Bambu Untuk Perlengkapan Rumah Tangga
Untuk peralatan rumah tangga, bambu umumnya dibuat anyaman. Batang bambu memungkinkan dibuat pipih sampai kurang dari 1 milimeter sampai beberapa milimeter, namun masih lentur untuk dianyam. Karakter inilah yang memungkinkan bambu menjadi berbagai peralatan rumah tangga yang dibuat oleh masyarakat. Menurut Pendiri Yayasan Bambu Indonesia, Jatnika Naggamiharja terdapat lebih dari 1.500 produk berbasis anyaman di Indonesia.
Pada masyarakat agraris di nusantara, khususnya di Jawa dan Bali, bambu merupakan material yang sangat dibutuhkan dalam proses panen dan pasca panen. Petani memanen hasil kebun menggunakan tenggok (keranjang bambu untuk menampung hasil panen), kemudian menjemur dan menyimpan dengan anyaman bambu yang lebih besar. Untuk mengelola hasil panen seperti membuat kerupuk, lanthing, dan rengginang menggunakan alat jemur berbahan bambu, termasuk digunakan petani untuk menjemur tembakau.
Bambu dan Produk Seni
Alat musik yang menggunakan bambu biasanya merupakan alat musik tiup dalam bentuk seruling dengan berbagai kekhasannya, seperti di Peru (Peruvian Flute), Jepang (Shakuhachi flute), China (Sheng), dan juga di Indonesia.