Bambu Untuk Upacara
Pada pemakaman, jenazah biasanya dibawa dengan keranda yang dibuat segera dengan bambu, dan batang-batang bambu juga digunakan untuk menutup jenazah di liang lahat sebelum ditimbun tanah. Di masyarakat Hindu Bali, upacara pembakaran jenazah (palebon atau ngaben) membutuhkan banyak bambu untuk mengusun jenazah dalam konstruksi yang tinggi dan besar.
Di masyarakat Toraja, seperti di Rantepao, jenazah yang ditempatkan di liang batu di sebuah tebing yang tinggi membutuhkan banyak bambu untuk mengangkatnya. Bahkan pada kalangan elit, rumah-rumah bambu harus dibuat untuk keperluan upacara pemakaman yang megah.
Sesaji pada masyarakat Hindu atau penganut agama lokal masih banyak
yang menggunakan bambu. Di Bali, penjor yang di tempatkan di banyak tempat memeriahkan hari-hari penting keagamaan. Batang bambu yang menjulang dan melengkung dengan hiasan janur menjadi unsur yang penting dalam ritual keagamaan ini. Sesaji umumnya juga diletakkan dalam wadah dari anyaman bambu.
Bambu Untuk Senjata
Buluh bambu, khususnya bagian luar dengan serat yang padat dan keras bisa diruncingkan dan menjadi tajam. Ujung bambu yang tajam ini menjadikan bambu bisa menjadi senjata yang efektif, dan mudah dibuat. Di masyarakat tradisional bambu bisa menjadi senjata berburu untuk melumpuhkan buruan dengan cara ditusuk. Kulitnya yang disayat tipis bisa menjadi pisau yang tajam untuk mengiris. Di desa-desa, untuk membersihkan belut, misalnya, lebih efektif menggunakan welad (kulit bambu) untuk membuka perut dan membersihkan isinya.
Selain itu, buluh bambu ini bagus digunakan untuk membuat gendewa (panah) yang memperkuat daya lontar terhadap anak panah, bahkan masih bisa melengkung sekalipun bambu telah kering. Sifat ini (hanya pada beberapa jenis bambu) tidak dimiliki oleh umumnya kayu, atau rotan.
Bambu Untuk Makanan dan Obat
Bambu untuk makanan, biasanya diambil dari rebungnya, yaitu rimpang muda yang masih tertutup pelepah dan sebagian ujungnya mencuat ke permukaan. Rimpang ini berdaging terbal dan lunak, sehingga bisa dimasak. Di masyarakat, rebung biasanya dijadikan sayur lodeh atau bahan isian untuk lumpia. Jenis-jenis bambu yang rebungnya enak dimakan, yaitu bambu ampel dan bambu lengka (Gigantochloa nigrociliata).
Bambu untuk obat dikenal secara tradisional cukup lama, meskipun belum cukup penelitian untuk membuktikannya secara medis. Bagian bambu yang digunakan untuk obat antara lain adalah tepung yang ada di bagian dalam lubang buluh. Bubuk ini digunakan untuk mengobati luka, termasuk mempercepat penyebuhan pada sisa sayatan sunat. Ada catatan bahwa bubuk ini juga digunakan untuk mengatasi penyakit asma.