iklan Ayah Brigadir Yosua Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J Temui Menko Polhukam Mahfud MD.
Ayah Brigadir Yosua Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J Temui Menko Polhukam Mahfud MD. (Dok Jambiupdate)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Ayah Brigadir Yosua Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J Temui Menko Polhukam Mahfud MD.

Ayah Brigadir J bernama Samuel Hutabarat temui Mahfud MD di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, pada Rabu (3/9/2022) ditemani perkumpulan marga Hutabarat.

Dalam pertemuan dengan Mahfud MD, untuk membahas peristiwa baku tembak sesama polisi yang menewaskan Brigadir J di rumah Dinas Irjen Sambo.

BACA JUGA : Tegas! Polri Sebut Tersangka Bharada E Tembak Mati Brigadir J Bukan Membela Diri

Samuel menghadap Mahfud MD, mengaku jika Brigadir J dituding bersalah oleh beberapa pihak karena diduga melakukan pelecehan seksual.

Samuel meneruskan, belum ada proses atau keputusan pengadilan yang berjalan atas kasus yang menimpa Brigadir J, Ia secara tegas bahwa tudingan tersebut menjadi pukulan berat bagi keluarga.

"Saya sampaikan hari ini saya perhatikan di luar sana telah memvonis tak secara kehakiman bahwa anak ini bersalah. Ini pukulan berat, ada pepatah mengatakan fitnah lebih kejam dari pembunuhan," ucap Samuel.

Lanjutnya, bahwa marga Hutabarat sangat terpukul atas tudingan tersebut. Samuel menjelaskan jika tidak terima Brigadir J dituding melakukan pelecehan.

"Kami atas nama Hutabarat di Jabodetabek merasa terpukul dan sakit hati kami. Tapi belum ada putusan pengadilan, anak kami sudah dinyatakan di bilang mencabuli. Ini kami Hutabarat kurang terima," katanya.

Disisi lain, Mahfud MD bilang bahwa kasus kematian Brigadir J ini tidak sama dengan kriminal biasa usai bertemu sang ayah, Samuel Hutabarat.

Bagi Mahfud MD tanggapannya soal kasus yang menimpa Brigadir J tidak akan mempengaruhi proses hukum saat ini.

"Tentu saya punya pandangan nantinya, tetapi pandangan saya tidak akan mempengaruhi proses hukum yang sekarang sedang berjalan," ujar Mahfud.

"Saya katakan, maaf, ini tidak sama dengan kriminal biasa," sambungnya ke awak media.

Menko Polhukam itu menambahkan bahwa kasus penembakan Brigadir J ini mempunyai dua aspek psikologis.

Oleh karena itu, lanjut Mahfud MD, penanganan kasus mendiang Brigadir J ini tidak semudah kasus kriminal biasa.

"Sehingga memang harus bersabar karena ada psycho-hierarchical, ada juga psycho-politics-nya," beber Mahfud MD

"Kalau seperti itu, secara teknis penyelidikan, itu sebenarnya gampang," tambahnya.

Lebih lanjut Menko Polhukam itu turut menirukan pernyataan purnawirawan yang mengomentari kasus Brigadir J ini.

"Apa namanya, bahkan para purnawirawan, 'Kalau kayak gitu gampang, Pak, tempatnya jelas ini'," tutur Mahfud.

"Kita sudah tahulah, tapi saya katakan, oke, jangan berpendapat dulu, biar Polri memproses," lanjutnya.

"Bahwa itu memang gampang tingkat polsek saja bisa, tapi ini ada tadi psiko-hierarkis dan psiko-politis dan macam-macam," jelas Mahfud MD.

Arahan Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memerintahkan agar kasus ini diungkap secara tuntas dengan benar.


Berita Terkait