Pada pembukaan PKN 2023, ditampilkan prosesi potong tumpeng yang dilakukan sesuai filosofi, penampilan tari dan inklusivitas dari Gigi Art Dance, serta lantunan dari tiga empu sudut beranda Rantai Bunyi yakni Achmad (Kik Mad); Keroncong Stambul Fajar, Bangka Belitung; La Asiru, Gambus Wakatobi, Sulawesi Tenggara; dan Kahi Ata Ratu, Jungga Sumba, Nusa Tenggara Timur. Ada juga penampilan Rombong Dangdut, serta kehadiran 20 gerobak kuliner sebagai jamuan bersama untuk seluruh masyarakat yang hadir.
Pembukaan dan peresmian ini sekaligus jadi penanda bahwa PKN 2023 siap menyambut masyarakat di ruang tamu-ruang tamunya. Pendekatan ruang tamu ini sendiri sebagai konsep diharapkan bisa memantik percakapan, tidak hanya antar pelaku budaya tapi juga antar masyarakat/pengunjung sehingga membuka peluang kolaborasi dan aksi kolektif untuk memperpanjang semangat #IndonesiaMelumbung untuk Melambung.
“PKN memberi ruang dan wadah untuk membuka pintu kesempatan kolaborasi bagi siapa saja, tidak terbatas pada medan seni dan kebudayaan, tapi juga pada banyak hal lain yang bersinggungan dengan dua aspek tersebut. Semangat Indonesia Melumbung untuk Melambung diharapkan bisa terus bergulir terlepas dari selesainya rangkaian PKN 2023 serta bisa menjadi energi yang terus menginspirasi pegiat, pelaku, serta seluruh masyarakat di seluruh Indonesia untuk terus berkolaborasi dan berkreasi,” jelas Dirjen Hilmar.