"Kami ingin kepastian hukum yang diberikan pemerintah. Kami masyarakat sekitar sudah hidup tenang disini," ujarnya.
Lebih lanjut Syarif menungkapkan, bahwa upaya yang dilakukan Pemkot Jambi, berupa penyegelan terhadap lokasi rencana pembangunan stockpile batu bara tersebut belum membuat mereka puas.
"Karena masih ada pekerjaan oleh PT SAS tersebut," ungkapnya.
Mengenai ada beberapa ketua RT yang belakangan menyatakan persetujuan terhadap pembangunan stockpile batu bara dikawasan tersebut, kata Syarif, hal itu bukanlah aspirasi dari warga dan masyarakat.