Menanggapi serangan itu, Israel telah berjanji untuk menghancurkan militan Hamas yang menguasai Gaza, menghujani bom dan peluru ke daerah kantong tersebut dan melancarkan serangan darat di utara. Hingga saat ini, sekitar 14.800 orang, sekitar 40% di antaranya adalah anak-anak, telah terbunuh, kata otoritas kesehatan Palestina pada hari Sabtu.
Sebelum penundaan pertukaran sandera dan tawanan terbaru, Mesir, yang mengontrol perbatasan Rafah yang dilalui pasokan bantuan ke Gaza selatan, mengatakan pihaknya telah menerima “sinyal positif” dari semua pihak mengenai kemungkinan perpanjangan gencatan senjata.
Israel mengatakan gencatan senjata dapat diperpanjang jika Hamas terus melepaskan sandera setidaknya 10 orang per hari. Sumber Palestina mengatakan hingga 100 sandera bisa dibebaskan.
Perselisihan singkat mengenai implementasi perjanjian gencatan senjata kontras dengan suasana gembira pada hari sebelumnya ketika para sandera dipertemukan kembali dengan keluarga mereka.