iklan
Target nasional agar menciptakan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang lebih besar dibandingkan SMA belum tercapai. Di Provinsi Jambi, saat ini, jumlah SMK hanya sebanyak 144, sementara jumlah SMA 205.

Padahal, target nasional, perbandingan SMK dan SMA harus 70 persen berbanding 30 persen, dimana SMK harus lebih banyak jumlahnya pada 2015 mendatang. “Perbandingan SMA dan SMK itu lebih banyak SMK se-Provinsi. Maka kita bangun SMK sekarang. Kalau kita bangun SMA, khawatir kita perbandingan nasional 70/30 tak akan tercapai,” ujar Kabid Dikmen dan PKLK Dinas Pendidikan (Diknas) Provinsi Jambi, Abdul Mukti.

Pembangunan  dan Pengembangan SMK :

-- Pembangunan USB SMK Muara Talang, Sarolangun
-- Pembangunan RKB di SMK 5 Kerinci
-- Pembangunan kantor SMK 5 Tebo
-- Pembangunan RKB SMK Teluk Leban, Batanghari
-- Pembangunan RKB SMK 1 Kuala Tungkal
-- Pembangunan RKB dan ruang Bisnis Center SMK 5 Kota Jambi
-- Pembangunan ruang bisnis center SMK 2 Muaro Jambi
-- Pembangunan USB SMK Bukit Bulan, Sarolangun
-- Pembangunan Laboratorium SMK 5 Muaro Jambi

Menurutnya, saat ini pembangunan SMK harus dikebut, sementara pembangunan SMA harus sebaliknya. “Sekarang ini SMA harus dalam kondisi diam, SMK yang melakukan pembangunan. Atau SMK harus menambah lokal baru untuk menampung lulusan SMP, kalau tidak begitu target nasional tak akan tercapai,” tambahnya.

Saat ini, ada beberapa pembangunan dan pengembangan SMK yang dilakukan Pemprov Jambi dan masuk dalam rencana 2014. Seperti pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMK di Muaro Talang, Sarolangun. Soal jurusan apa yang akan ditetapkan nantinya, akan ditentukan berdasarkan kebutuhan lokal.

“Jadi pembangunan USB baru akan disesuaikan dengan potensi lokal. Jadi kalau pertanian atau peternakan ya itu . Ini kan baru ada beberapa rencana jurusan, hanya saja kita akan lihat dulu potensi yang benar-benar dominan di lokasi itu apa,” ungkapnya.
--batas--
Nanti, tambahnya, yang menentukan jurusan tersebut juga adalah dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. “Karena mereka yang tahu lokasi tempat dan kebutuhannya,” tukasnya.

Pembangunan dan pengembangan sekolah ini dianggarkan dalam APBD tahun 2014. “Saat ini masih proses, belum dilelang, jadi pembangunannya belum bisa dilakukan. Untuk nilai anggarannya saya tak tahu pasti,” katanya.

Dia menjelaskan, USB SMK yang baru dibangun nantinya ditargetkan bisa menampung 100 orang siswa untuk tahap pertama. “USB SMK ini dibangun 3 kelas, dalam satu kelas ada 32 orang, jadi bisa menampung lulusan SMP sederajat minimal 100 orang. Nanti akan selesai 2014 dan terima siswa barunya 2015,” ujarnya.

Lalu bagaimana soal tenaga pengajar di SMK tersebut nantinya, dia menyebutkan, itu menjadi tanggung jawab pemerintah Kabupaten/Kota. “Kita hanya mempersiapkan infrastrukturnya, gedung, meubel dan itu berdasarkan usulan daerah, untuk operasional akan dikembalikan ke daerah. statusnya nanti akan dihibahkan kepada Kabupaten/Kota,” tandasnya.

Disamping itu, dia juga menjelaskan, saat ini, Pemerintah Provinsi tengah memetakan SMK mana saja yang bisa menjadi SMK unggulan dan akan ditarik untuk menjadi milik Provinsi. “Nanti akan dilihat mana SMK yang potensial dengan melihat beberapa indikatornya, bisa guru, sarana prasaran lainnya, jurusannya, mana yang paling layak,” katanya.

“Nanti kalau dapat nanti akan ditarik sebagai SMK provinsi dan akan dijadikan SMK unggulan dan akan dibina. Nantinya di setiap Kabupaten/Kota akan ada 1 SMK milik Provinsi. Sekarang ini baru ada SPMA di Batanghari, itu yang punya Provinsi, TT untuk SMA unggulan kita,” pungkasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images