SAROLANGUN, Dalam rangka pelepasan siswa kelas XII masa akhir belajar di SMA Negeri 1 Sarolangun tahun 2014, maka SMA Negeri 1 Sarolangun mengadakan rapat umum pelepasan siswa kelas XII pada Sabtu (19/4) bertempat di Gedung Olah Raga (GOR) Kabupaten Sarolangun.
Hadir dalam acara tersebut Bupati Sarolangun yang diwakili Staf Ahli Buapti, Ahmad Zaidan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sarolangun yang diwakili Kasi SAD, Lasdi serta seluruh orangtua siswa kelas XII.
Dalam sambutan Bupati yang dibacakan Ahmad Zaidan mengucapkan selamat kepada siswa kelas XII SMAN 1 Sarolangun dan berharap agar semua siswa lulus. "Semoga seluruh siswa nanti saat pengumuman kelulusan, semuanya lulus," ujar Zaidan.
Bupati juga menyampaikan agar sistem mengajar dengan cara kekerasan harus dihapuskan. "Tantangan kedepan semakin besar, sekolah sebagai tempat yang strategis tempat lembaga untuk mendidik moral manusia. Jadi kekerasan harus diakhiri dengan sistem kasih sayang," harapnya.
Menurutnya, saat ini siswa bisa sekolah secara gratis. "Perda pendidikan gratis sudah ada, biaya subsidi pemerintah, baik negeri maupun swasta," pungkasnya.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pendidikan yang diwakili Kasi SAD, Lasdi. "Harapan kami Dinas Pendidikan agar siswa lulus semua, kita sudah melalui proses dan tinggal menunggu hasil," jelasnya.
--batas--
Kepala SMA Negeri 1 Sarolangun, Alzuhri Ahmad dalam sambutannya mengatakan bahwa ini adalah pelepasan yang ke-29. "Pelepasan 214 siswa kelas XII dan alumni ke-29 ini sudah menyelesaikan seluruh proses belajar mengajar sampai kelas XII maka kita lakukan pelepasan," akunya.
Menurut Alzuhri, pihaknya telah berupaya maksimal untun membina para siswa. "Kami sudah berupaya semaksimal mungkin membina anak-anak kami mulai dari kelas X - XII," katanya.
Alzuhri juga berharap agar seluruh siswanya bisa lulus semua dan diterima diperguruan tinggi. "Mudah-mudahan lulus 100 persen dan mudah-mudahan di terima diperguruan tinggi di berbagai tempat," harapnya. Alzuhri juga menyampaikan permohonan maaf kepada para siswa bila ada kata-kata kepala sekolah, guru-guru, pegawai TU yang ucapannya kurang berkenan.
sumber : Jambi Ekspres