Happy weekend X-aholic! Waah weekend kali ini pastinya seru yah kalo diabisin bareng orang-orang tersayang. Eits, tapi jangan lupa untuk baca Xpresi edisi Sabtu sebelum menikmati weekend kamu. Soalnya seperti biasa, Xpresi Sabtu bakal mengupas habis tentang satu film pilihan buat kamu.
Buat kamu yang ngakunya movie freaks, tentunya nggak mau absen dong ya mantengin layar bioskop tiap minggunya. Kalau minggu kemarin xpresi ngebahas tentang fim berbau horor. Sabtu ini Xpresi bakal ngeresensi tentang film fantasi. Yey! Cekidot.
Adalah “Jack and The Giant Slayer”, film fantasi yang bakalan kita kupas. Film ini diadaptasi dari dongeng anak-anak yang berjudul "Jack and the Beanstalk”. Cerita dalam film ini ditulis dan diperbaharui oleh Darren Lemke dan David Dobkin.
Sebelumnya, film ini berjudul “Jack Giant Killer” yang awalnya direncanakan rilis Juni 2012, namun diundur hingga maret 2013 dengan judul baru “Jack the Giant Slayer”.
Untuk kamu ketahui guys, Jack The Giant Slayer adalah film adaptasi mitos tentang dunia manusia dan raksasa. Ketika biarawan pada masa lampau 'haus' untuk bertemu dengan Tuhan, mereka membuat bibit tanaman yang dapat menjulang tinggi ke angkasa. Ketika mereka mendaki ke atas, para biarawan mencapai tempat perbatasan antara dunia dan surga yaitu Gantua, rumah bagi para raksasa. Para biarawan itupun dibunuh raksasa dan mulai turun ke bumi untuk menjajah umat manusia. Untuk menebus kesalahan, para biarawan membuat ramuan dari jantung raksasa dan membentuknya menjadi mahkota raja Erik ketika itu.
Sejak itulah, para raksasa tunduk dan takut kepada mahkota itu dan kembali ke Gantua. Pohon yang menjulang tinggi pun dipangkas dan bumi kembali menjadi aman serta sejahtera.
Sutradara film ini ternyata berhasil membius sobat x-movie Herlina dan Rima Fitriyanti. Mereka berdua sepakat kalau film ini bener-bener seru. Bahkan, di mata mereka film ini nggak ada kurangnya loh. “Filmnya keren banget! Memacu adrenalin,”kata Herlina. Tanggapan Herlina diiyakan sama sahabatnya Rima. “Filmnya seru, lucu, dan menegangkan. Menurut aku sih, nggak ada kekurangannya. Semuanya seru dari awal film sampai selesai,”beber Rima.
Visualisasi yang menakjubkan dari sutradara Bryan Singer, membuat Rima dan Herlina terpukau. Rima mengaku, adegan yang paling dia suka saat Issabelle dan Jack melarikan diri dari penjara raksasa. Soalnya nih, di sana penonton dibuat spot jantung menebak apakah Jack bakal ketangkep atau lolos.
Lain cerita dengan Herlina, yang paling suka dengan adegan saat Jack berhasil menyelamatkan Issabela dan mencari jalan turun dengan memasukkan lebah ke dalam mulut raksasa. Nah, dari penuturan mereka, film ini bisa membuat penonton berhenti berkedip sejenak melihat aksi yang keren. Membuat yang nonton merasa ikut dalam film tersebut. Tidak hanya memilki tingkat ketegangan yang tinggi. Setiap adegan bisa membuat penonton panik.
Dan satu lagi ya guys yang bikin gimana gitu, kisah romantis yang mempertemukan Jack dan Issabele membuat suasana menjadi romantis. Bagi x-aholic, film ini bisa menjadi recommended buat kamu yang pecinta film petualangan. Siapa tahu bisa memuaskan kamu.
Keseruan film ini juga dikarenakan dikemas dalam format 3D. Namun, kecerahan film ini menjadi sangat gelap, karena banyak adegan di film ini dengan setting malam hari, yang akhirnya malah membuat gambar film ini kurang jelas. (sumber: xpresi jambi ekspres)
Buat kamu yang ngakunya movie freaks, tentunya nggak mau absen dong ya mantengin layar bioskop tiap minggunya. Kalau minggu kemarin xpresi ngebahas tentang fim berbau horor. Sabtu ini Xpresi bakal ngeresensi tentang film fantasi. Yey! Cekidot.
Adalah “Jack and The Giant Slayer”, film fantasi yang bakalan kita kupas. Film ini diadaptasi dari dongeng anak-anak yang berjudul "Jack and the Beanstalk”. Cerita dalam film ini ditulis dan diperbaharui oleh Darren Lemke dan David Dobkin.
Sebelumnya, film ini berjudul “Jack Giant Killer” yang awalnya direncanakan rilis Juni 2012, namun diundur hingga maret 2013 dengan judul baru “Jack the Giant Slayer”.
Untuk kamu ketahui guys, Jack The Giant Slayer adalah film adaptasi mitos tentang dunia manusia dan raksasa. Ketika biarawan pada masa lampau 'haus' untuk bertemu dengan Tuhan, mereka membuat bibit tanaman yang dapat menjulang tinggi ke angkasa. Ketika mereka mendaki ke atas, para biarawan mencapai tempat perbatasan antara dunia dan surga yaitu Gantua, rumah bagi para raksasa. Para biarawan itupun dibunuh raksasa dan mulai turun ke bumi untuk menjajah umat manusia. Untuk menebus kesalahan, para biarawan membuat ramuan dari jantung raksasa dan membentuknya menjadi mahkota raja Erik ketika itu.
Sejak itulah, para raksasa tunduk dan takut kepada mahkota itu dan kembali ke Gantua. Pohon yang menjulang tinggi pun dipangkas dan bumi kembali menjadi aman serta sejahtera.
Sutradara film ini ternyata berhasil membius sobat x-movie Herlina dan Rima Fitriyanti. Mereka berdua sepakat kalau film ini bener-bener seru. Bahkan, di mata mereka film ini nggak ada kurangnya loh. “Filmnya keren banget! Memacu adrenalin,”kata Herlina. Tanggapan Herlina diiyakan sama sahabatnya Rima. “Filmnya seru, lucu, dan menegangkan. Menurut aku sih, nggak ada kekurangannya. Semuanya seru dari awal film sampai selesai,”beber Rima.
Visualisasi yang menakjubkan dari sutradara Bryan Singer, membuat Rima dan Herlina terpukau. Rima mengaku, adegan yang paling dia suka saat Issabelle dan Jack melarikan diri dari penjara raksasa. Soalnya nih, di sana penonton dibuat spot jantung menebak apakah Jack bakal ketangkep atau lolos.
Lain cerita dengan Herlina, yang paling suka dengan adegan saat Jack berhasil menyelamatkan Issabela dan mencari jalan turun dengan memasukkan lebah ke dalam mulut raksasa. Nah, dari penuturan mereka, film ini bisa membuat penonton berhenti berkedip sejenak melihat aksi yang keren. Membuat yang nonton merasa ikut dalam film tersebut. Tidak hanya memilki tingkat ketegangan yang tinggi. Setiap adegan bisa membuat penonton panik.
Dan satu lagi ya guys yang bikin gimana gitu, kisah romantis yang mempertemukan Jack dan Issabele membuat suasana menjadi romantis. Bagi x-aholic, film ini bisa menjadi recommended buat kamu yang pecinta film petualangan. Siapa tahu bisa memuaskan kamu.
Keseruan film ini juga dikarenakan dikemas dalam format 3D. Namun, kecerahan film ini menjadi sangat gelap, karena banyak adegan di film ini dengan setting malam hari, yang akhirnya malah membuat gambar film ini kurang jelas. (sumber: xpresi jambi ekspres)