JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menetapkan, SPP kuliah pendidikan dokter maksimal Rp 25 juta.
Pembatasan ini diatur dalam skema uang kuliah tunggal (UKT).
Menristekdikti Mohamad Nasir menjelaskan di dalam skema UKT penetapan SPP ada beberapa jenjang.
Dia menegaskan untuk SPP pendidikan dokter, kelompok SPP terentang mulai Rp 0 sampai Rp 25 juta per semester.
"Ini sudah biaya all in. Tidak ada lagi biaya lain seperti uang pangkal atau biaya sejenis lainnya," katanya di Jakarta kemarin (24/3).
Mantan rektor Undip Semarang itu mengatakan Kemenrsitekdikti telah menghitung unit cost kuliah calon dokter.
Dari hasil penghitungan itu ditemukan unit cost atau biaya kuliah tunggal pendidikan dokter adalah Rp 12.694.000 per semester.
Dengan sistem subsidi silang, maka ketemu angka SPP kuliah dokter paling mahal adalah Rp 25 juta.
Nasir menjelaskan biaya operasional kuliah kedokteran memang lebih mahal. Sebab membutuhkan wahana pendidikan yang berkualitas.
Mulai dari dosen, sarana dan prasarana pendidikan, sampai rumah sakit pendidikan.
Kemudan juga ada kebutuhan tempat penelitian yang sesuai dengan standar pendidikan profesi dokter (SPPD) dan standar kompetendi dokter Indonesia (SKDI).
"Dengan segala kebutuhan itu, dibutuhkan biaya yang besar untuk pendidikan kedoktan di Fakultas Kedokteran," katanya.
Meskipun begitu Nasir menegaskan pemerintah tetap memperhatikan calon dokter dari keluarga miskin.
Pemerintah menjamin memberikan beasiswa bidik misi bagi warga miskin berprestasi yang ingin mengambil jurusan pendidikan dokter.
Nasir mengatakan alokasi beasiswa untuk orang miskin ini juga terbuka untuk kuliah dokter.
Rektor Unpad Tri Hanggono Ahmad mengatakan kampusnya tahun ini melanjutkan pemberian penuh kepada seluruh mahasiswa baru pendidikan dokter.
Baik itu mahasiswa dari keluarga kaya atau miskin, mendapatkan beasiswa.
Sejak tahun lalu, kuliah dokter di kampus "jaket biru dongker" itu gratis.
Setiap penerimaan mahasiswa baru, pelamar harus menandatangani kontrak siap ditempatkan di wilayah Jawa Barat.
Ikatan kontrak ini sebagai kompensasi atas beasiswa yang diberikan oleh pemerintah daerah (pemda) di Jawa Barat.
Kuota mahasiswa baru S1 pendidikan dokter di Upnad 250 orang. Meskipun ada perjanjian ikatan dinas, Tri mengatakan pelamar pendidikan dokter di kampusnya selalu tinggi.
"Beasiswa ini bukan hanya untuk dokter umum. Tetapi kita berikan juga untuk yang mengambil dokter spesiaslis," jelasnya. (wan)
Sumber: www.jpnn.com