Selain infeksi saluran pernapasan, dampak jangka panjang dari pekatnya asap saat ini bisa menimbulkan infeksi paru. Terus juga dari makanan yang terbuka, juka dimakan bisa menyebabkan diare dan berpengaruh pada saluran cerna. Selain itu untuk yang alergi debu akan menyebabkan kambuhnya asma.
‘‘Harus banyak minum air putih, selalu gunakan masker saat diluar rumah,’‘ jelasnya.
Upaya penanganan sebut Ida, pihaknya sudah menekankan kepada seluruh puskesmas dan rumah sakit Pemerintah Kota Jambi, mematuhi maklumat yang telah dikeluarkan Walikota Jambi beberapa waktu lalu.
‘‘Penangan korban dampak kabut asap gratis,’‘kata Ida.
Sementara itu, Wakil Walikota Jambi dr Maulana mengatakan, bahwa partikel debu lebih pekat terjadi pada malam hari. Namun siang hari kondisi udara tetap dalam status sangat tidak sehat.
Menurut Maulana, pihaknya sudah membagikan masker pada setiap kegiatan dan kunjungannya. Maulana juga mengimbau agar pihak swasta dan juga penggerak sosial untuk ikut serta dalam membagikan masker.
‘‘Kalau anak sekolah kan sudah kita liburkan, nah untuk pengendara sepeda motor yang terpapar asap secara langsung harus memakai masker untuk menjaga kesehatan paru-parunya,’‘ kata Maulana.
Maulana juga mengimbau kepada seluruh pengurus masjid, mushalla, agar setiap solatnya meminta doa untuk turun hujan. Karena dampak asap ini sangat berpengaruh bagi kesehatan warga kota Jambi.
‘‘Kasihan juga dengan anak sekolah kalau diliburkan terus karena kabut asap,’‘ pungkasnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari juga mencatat sebanyak 14.433 orang terserang ISPA dampak dari kabut asap itu.