Hal ini disampaikan oleh kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari dr.Elfie Yennie,MARS. Menurutnya, penyebab meningkatnya kasus ISPA ini tidak terlepas dari terjadinya kasus Karhutla.
‘‘Ada kecenderungan peningkatan kasus ISPA sejak beberapa waktu terakhir. Pada bulan Januari 1.696 kasus, kemudian February 1.933 Kasus, Maret 1.999 kasus, April 1.908 kasus, Mei 1.740 kasus, Juni 1.149 Kasus, Juli 1.739 kasus dan Agustus 2.269, total 14.433,’‘ ujar Elfie di ruang kerjanya.
Elfie mengatakan setiap puskesmas akan terus memantau penyakita ISPA akibat kabut asap ini. Dia meminta masyarakat harus mewaspadai dampak kabut asap kebakaran hutan dan lahan bagi kesehatan, kemudian warga tidak banyak melakukan aktivitas diluar ruangan.
‘‘Kalau tidak ada sesuatu yang mendesak, kami mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di luar ruang. Jika hendak keluar, sebaiknya menggunakan masker,’‘ himbaunya.
Sementara itu, akibat Karhutla yang masih terjadi, indeks kualitas udara pada hari Selasa 10 September 2019 di Kabupaten Tanjabtim masih dalam kategori Sangat Tidak Sehat. Sesuai dengan hasil perhitungan kondisi udara dalam keadaan udara Tidak Sehat terjadi pada pukul 00.00-04.55 WIB dan 09.00-11.55 WIB. Sedangkan kondisi udara dalam keadaan Sangat Tidak Sehat terjadi pada pukul 05.00-08.55 WIB.
‘‘Berdasarkan rata-rata kualitas udara parameter PM 2.5 Mikron pada hari Selasa, 10 September 2019 mulai pukul 00.00-12.55 WIB di Kabupaten Tanjabtim berada dalam kondisi Tidak Sehat dengan nilai 128,706, di bawah ambang batas yang telah ditentukan, yaitu 65,’‘ kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tanjabtim, Gustin.
Mencermati hasil pemantau indeks kualitas udara di Kabupaten Tanjabtim yang Sangat Tidak Sehat, maka Dinas Pendidikan Tanjabtim telah mengeluarkan Surat Edaran kepada sekolah di kecamatan yang terkena dampak kabut asap untuk meliburkan sekolah.
‘‘Ada 7 kecamatan sekolah yang diliburkan, yakni Kecamatan Dendang, Muara Sabak Barat, Muara Sabak Timur, Geragai, Kuala Jambi, Mendahara dan Mendahara Ulu. Ketujuh kecamatan itu menurut keterangan dari masing-masing Koordinator Wilayah (Korwil) berdampak kabut asap,’‘ terang Kepala Dinas Pendidikan Tanjabtim, Junaedi Rahmat.