iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Terdapat tiga langkah yang akan dilakukan pemerintah agar ekonomi nasional kembali bangkit lagi. Diketahui, hantaman pandemi Covid-19 telah merontokkan sejumlah sektor di Tanah Air.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyebutkan, tiga langkah yang akan dilakukan yakni intervensi kesehatan, anggaran yang fleksibel, serta reformasi struktural

Dia menjelaskan, untuk intervensi kesehatan saat ini sudah dilakukan pemerintah melalui program vaksin nasional, serta kebijakan-kebijakan lain seperti PPKM hingga yang terbaru yakni PPKM mikro.

“Di bawah kategori ini (intervensi kesehatan) ada vaksin dan vaksinasi, dilanjutkan dengan pengetatan protokol kesehatan 3M dan tentu saja intervensi lainnya,” ujar Suahasil, di Jakarta, kemarin (8/2).

Kedua, terkait anggaran yang fleksibel, yaitu melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Anggaran fleksibel itu perlukan untuk perlindungan sosial, membantu kelompok terbawah dan kelompok rentan.

“Serta juga memastikan bahwa sektor usaha mikro, kecil menengah, dan korporasi besar biasa terus berjalan selama masa pandemi, dan memiliki kemampuan untuk menjaga kelangsungan usaha,” tuturnya.

Terakhir, reformasi struktural adalah perubahan terhadap aturan-aturan yang menghambat investasi di Indonesia perlu dibenahi. Misalnya melalui UU Cipta Kerja.

“Ketiga item ini memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia di tahun ini. Juga kita terus pastikan APBN akan menjadi kunci pengendalian pandemi serta pemulihan ekonomi,” ucapnya.

Dengan tiga langkah tersebut, dia meyakini pertumbuhan ekonomi di 2021 ini akan positif. Karenanya, dia memperkirakan ekonomi pada 2021 akan berkisar 4,5 persen – 5,5 persen year on year (yoy).

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) M Rizal Taufikurahman, dalam diskusi vitual yang diselenggarakan kemarin (7/2), mengungkapkan hasil kajiannya terkait dengan kebijakan PEN pemerintah yang sudah berjalan selama ini.

Menurutnya, meski capaian Pertumbuhan Ekonomi (PE) triwulan IV/ 2020 yang masih tercatat minus 2,19 persen, diakuinya hal itu sudah ada perbaikan dibandingkan PE triwulan III/2020 yang masih berada minus 3,49 persen. Namun jika dibandingkan dengan dana senilai Rp700 triliun yang sudah dikucurkan pemerintah untuk program PEN, pertumbuhan ekonomi 2020 di angka 2,09 persen belum optimal.


Berita Terkait