JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA -- Pemuda berinisial MAH asal Madiun menjadi tersangka kasus kebocoran data pemerintahan karena peretasan.
Dia mengungkap pengakuan terkait akun telegram bernama ke Bjorka. Ternyata, pemuda berusia 21 tahun tersebut menjual akun telegram tersebut seharga 100 dolar AS.
"Dalam percakapan di channel privasi tersebut, Bjorka membuat pengumuman yang punya akun @Bjorkanism akan dibeli seharga 100 dolar. Lalu saya DM dia, ternyata memang Bjorka itu," ujar MAH.
MAH mengakui kesalahannya telah memberikan sarana kepada Bjorka. Dia pernah mengunggah tiga kali di channel tersebut, yakni pada 8 September 2022 dengan tulisan 'stop being idiot'.
Kemudian, 9 September 'The next leak will come from the president of Indonesia'. Tanggal 10 September 2022 mengunggah 'To support people who are struggling by holding demonstration in Indonesia regarding the price fuel oil. I will publish my pertamina database too'.
"Saya memang salah. Kesalahan saya adalah ngasih sarana ke Bjorka untuk ngepost," katanya.
MAH awalnya mengaku penasaran tentang Bjorka hingga akhirnya masuk ke channel telegramnya. "Saya penasaran sama dia. Ngefans juga, tetapi tidak terlalu banget. Atas kejadian ini, ya rasanya campur aduk. Awalnya ya senang, tetapi menyesal juga," kata dia.
Namun, pihaknya bersyukur tak ditahan pihak kepolisian. Meski sudah dibebaskan, MAH tetap diwajibkan lapor seminggu dua kali ke Polres Madiun.
Timsus Polri menyita sejumlah barang bukti berupa SIM Card seluler yang digunakan MAH berkomunikasi dengan pemilik channel asli Bjorka, dua unit ponsel milik tersangka, dan satu KTP atas nama tersangka. (antara/mcr12/jpnn)
Sumber: fajar.co.id