SKK Migas juga mengharapkan PetroChina bisa melakukan eksplorasi dan mengembangkan investasinya di wilayah kerja migas lain di Indonesia. Saat ini, selain menjadi operator di Wilayah Kerja Jabung, PetroChina juga menjadi operator untuk Wilayah Kerja Bangko yang juga terletak di Provinsi Jambi.
Adapun 15 KKKS yang diundang menghadiri rapat koordinasi adalah BP Berau Ltd, Eni East Sepinggan Ltd., Exxon Mobil Cepu Ltd., Husky-CNOOC Madura Limited, Medco E&P (Grissik) Ltd., PetroChina International Jabung Ltd., Premier Oil Natuna Sea B.V, PT Pertamina EP, PT Pertamina Hulu Energi Jambi Merang, PT Pertamina Hulu Energi ONWJ, PT Pertamina Hulu Energi OSES, PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur, PT Pertamina Hulu Mahakam, PT Pertamina Hulu Rokan dan PT Pertamina Hulu Sanga Sanga.
Pelaksanaan rapat dilakukan secara one on one meeting dalam suasana rapat yang lebih santai, sehingga menciptakan keterbukaan, agar setiap permasalahan dari KKKS dapat dibahas secara mendalam hingga rencana teknis pelaksanaannya. Dalam one on one meeting, SKK Migas menawarkan bantuan kepada setiap KKKS untuk meningkatkan produksi. Tawaran bantuan tersebut merupakan bagian dari transformasi SKK Migas untuk dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada KKKS, bahwa SKK Migas adalah bagian dari KKKS untuk dapat mencapai target-target KKKS.
Rapat selama dua hari tersebut adalah salah satu tindak lanjut dari arahan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) agar SKK Migas dan KKKS terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi dan lifting serta sebagai bagian dari monitoring atas tindak lanjut hasil diskusi sebelumnya. SKK Migas melihat ada potensi untuk peningkatan produksi, dan dengan pembahasan ini kita berharap ada Langkah terobosan untuk dapat mengejar ketertinggalan produksi berdasarkan potensi yang telah diidentifikasi sebelumnya.
“Kami juga menawarkan kepada KKKS sekiranya membutuhkan bantuan dari SKK Migas, agar KKKS bisa mencapai target yang telah disepakati. Bantuan ini adalah bagian dari transformasi SKK Migas, bahwa kami tidak hanya mengawasi tetapi juga bekerja bersama, menjadi bagian KKKS untuk saling bahu-membahu untuk mencapai target produksi dan lifting migas nasional. Oleh karena itu, deputi terkait di SKK Migas ikut hadir dan terlibat dalam diskusi untuk mencari upaya peningkatan produksi dan lifting KKKS di sisa tahun ini”, kata Julius saat menyampaikan paparannya.
Julius menambahkan bahwa yang dibahas tidak hanya upaya meningkatkan operational excellence untuk mengejar belum tercapainya produksi karena kendala-kendala operasional maupun tertundanya beberapa pelaksanaan program kerja, maka pada pembahasan dilakukan pula diskusi untuk mengoptimalkan serapan buyer dan optimalisasi durasi planned shutdown bagi KKKS yang hingga saat ini sudah melampaui target produksinya.
Sebagai KKKS di bawah pengawasan dan pengendalian SKK Migas, PetroChina telah mengoperasikan Wilayah Kerja Jabung sejak tahun 2002 dan telah dipercaya melanjutkan pengelolaan Jabung untuk periode 2023 – 2043. PetroChina memimpin Konsorsium Jabung dan bermitra dengan PT Pertamina Hulu Energi Jabung, PT GPI Jabung Indonesia, dan Petronas Carigali (Jabung) Ltd. (*)