iklan

JAMBIUPDATE.CO, - Memasuki Oktober 2022, Indonesia mulai diguyur hujan. Genangan air di tempat-tempat rawan mulai terlihat kembali.

Pendapat beberapa orang terkait hujan cenderung berbeda. Ada yang mengatakan nikmat, namun tidak sedikit juga yang mengatakan musibah.

Dari segi nikmatnya, tanaman akan tumbuh subur jika ada tetesan air hujan yang membasahi. Namun, sebagian orang mengatakan musibah dikarenakan menjadi korban pohon tumbang, longsor, banjir, dan lain-lain.

Padahal, jika ditilik lebih dalam. Musibah itu merupakan akibat dari sebab yang dilakukan oleh orang-orang sebelum musim hujan datang.

Banjir, banyaknya sampah di selokan. Pohon tumbang, kurang diperhatikannya pohon-pohon tua di pinggir jalan. Longsor, tidak adanya penanaman kembali pada lokasi yang telah diambil pohon-pohonnya.

Hujan bisa dikatakan perkara terpenting bagi kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Sebuah prasyarat bagi kelanjutan aktivitas di suatu tempat, tidak hanya manusia, tapi hampir semua makhluk.

Peran penting hujan bagi semua makhluk hidup, termasuk manusia, disebutkan pada beberapa ayat dalam al-Qur’an mengenai informasi penting tentang hujan, kadar dan pengaruh-pengaruhnya.

Dalam al-Quran Surat Az-Zukhruf, Allah memberikan informasi bahwa hujan dinyatakan sebagai air yang diturunkan dalam “ukuran tertentu”.
??????? ?????? ?????? ????????? ??????? ???????? ?????? ?????? ??????? ???????????? ???????????

“Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).” (QS: Az-Zukhruf : 11)

Allah telah menurunkan hujan sebagai rahmat di saat diperlukan oleh seluruh makhluk. Allah pula menurunkan hujan agar banyak orang mendapat kegembiraan setelah bertahun-tahun hamper putus asa menunggu. Karena itu, al-Quran menyebut hujan sebagai rahmat dan berkah, bukan musibah.

?????????? ??????????

“Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji.” (QS: Asy-Syuura [41] : 28).

Dengan mengirim hujan-lah, Allah menyuburkan tanaman-tanaman yang dibutuhkan manusia dan semua mahkluk yang hidup di bumi, menumbukan pepohonan dan buah-buahan dan biji tanaman yang dibutuhkan manusia.

???????????? ???? ?????????? ????? ??????????? ???????????? ???? ???????? ??????? ??????????

“Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam.” (QS: Qaaf (50) : 9).

Yang dimaksud keberkahan di sini adalah turunnya hujan, lebih banyak melahirkan kebaikan (manfaat), daripada mudharatnya (keburukan).

Di antara keberkahan dan manfaat hujan adalah manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan sangat memerlukannya untuk keberlangsungan hidup, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:

???????? ???? ????????? ???????? ????? ????????????? ??????????? ???????? ??????? ???????????????? ??????????? ???? ??????? ????? ?????? ????? ??????? ???????????

“Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?.” (QS. Al Anbiya’ (21) : 30).

Al Baghowi menafsirkan ayat ini, “Kami menghidupkan segala sesuatu menjadi hidup dengan air yang turun dari langit yaitu menghidupkan hewan, tanaman dan pepohonan. Air hujan inilah sebab hidupnya segala sesuatu.”

(Muhsin/fajar)


Sumber: fajar.co.id

Berita Terkait