MUARASABAK, Sepanjang lima kilometer akses jalan di Desa Jati Mulyo Kecamatan Dendang sangat memprihatinkan. Imbasnya, sekitar 700 warga, mengalami kesulitan ketika mengunakan akses jalan. Kades Jati Mulyo, Gatot, mengatakan dampak dari kerusakan menyebabkan merosotnya perekonomian warga. "Warga mengalami kesulitan mengeluarkan hasil perkebunannya," ujarnya.
Begitupun ketika warga mencari kebutuhan sehari-harinya yang melintasi jalan itu. Karena buruknya kondisi jalan menyebabkan ongkos warga bertambah. "Bila musim penghujan seperti ini, warga enggan keluar rumah maupun mengeluaran hasil perkebunannya, karena tepaksa. Akses jalan mulai dari tingkat Dusun dan RT, tidak dapat ditempuh secara maksimal. Jalan yang terdapat dalam kawasan Desa ini menjadi lengket," keluh Gatot.
Selain dikeluhkan warga, katanya, anak-anak sekolah pun ikut mengalami dampak kerusakan jalan. Siswa pun terpaksa berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Padahal, jarak tempuh kesekolah tidaklah dekat. "Sekitar lima kilometer yang ditempuh anak sekolah, baru dapat mencapai lokasi sekolah," jelasnya.
Mengenai kerusakan jalan, dirinya selaku kades telah menyampaikan persoalan kepada camat maupun kepala daerah ketika digelar Musrenbang Kecamatan. Permohonan langsung kepada dinas terkait telah dilakukannya. "Namun hingga kini belum kunjung mendapatkannya. Kami berharap, agar akses jalan tersebut mendapatkan perhatian dari Pemerintah maupun Instansi terkait," tandasnya. (sumber: jambi ekspres)
Begitupun ketika warga mencari kebutuhan sehari-harinya yang melintasi jalan itu. Karena buruknya kondisi jalan menyebabkan ongkos warga bertambah. "Bila musim penghujan seperti ini, warga enggan keluar rumah maupun mengeluaran hasil perkebunannya, karena tepaksa. Akses jalan mulai dari tingkat Dusun dan RT, tidak dapat ditempuh secara maksimal. Jalan yang terdapat dalam kawasan Desa ini menjadi lengket," keluh Gatot.
Selain dikeluhkan warga, katanya, anak-anak sekolah pun ikut mengalami dampak kerusakan jalan. Siswa pun terpaksa berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Padahal, jarak tempuh kesekolah tidaklah dekat. "Sekitar lima kilometer yang ditempuh anak sekolah, baru dapat mencapai lokasi sekolah," jelasnya.
Mengenai kerusakan jalan, dirinya selaku kades telah menyampaikan persoalan kepada camat maupun kepala daerah ketika digelar Musrenbang Kecamatan. Permohonan langsung kepada dinas terkait telah dilakukannya. "Namun hingga kini belum kunjung mendapatkannya. Kami berharap, agar akses jalan tersebut mendapatkan perhatian dari Pemerintah maupun Instansi terkait," tandasnya. (sumber: jambi ekspres)
